Untuk membandingkan pertumbuhan dan sintasan kepiting bakau pada wadah pemeliharaan sistem baterai dan sistem konvensional serta untuk mengetahui faktor kondisi kepiting bakau pada wadah pemeliharaan sistem baterai dan sistem konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan mangrove, Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, merupakan salah satu daerah perairan yang banyak biota laut yang hidup, di daerah perairan tersebut salah satunya adalah kepiting bakau (Scylla seratta). Penelitian ini dilaksanakan selama 60 hari (terhitung dari 19 Mei 2024 sampai 18 Juli 2024). Kepiting yang digunakan adalah kepiting bakau (Scylla serrata) dengan bobot 45– 60 g sebanyak 60 ekor kepiting bakau (30 ekor kepiting bakau jantan dan 30 ekor kepitig betina) digunakan sebagai hewan uji dengan kelompok pemeliharaan sistem baterai dan sistem konvesional. Penelitian ini menggunakan metode perbandingan antara dua kelompok data yakni antara kelompok data pertumbuhan kepiting bakau yang dipelihara dalam sistem baterai dengan kelompok data pertumbuhan kepiting bakau yang dipelihara secara sistem konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kepiting bakau yang dipelihara dalam wadah sistem baterai lebih cepat tumbuh dibandingkan kepiting bakau yang dipelihara dalam wadah sistem konvensional sedangakan pada sintasan kepiting bakau pada kedua sistem (sistem baterai dan sistem konvensional) menunjukkan hasil yang sama yaitu 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sistem memeiliki efektivitas yang sama dalam menjaga kelangsungan hidup kepiting bakau. Kepiting bakau yang dipelihara didalam wadah pemeliharaan sistem baterai cendrung lebih gemuk dibandingkan kepiting bakau yang dipelihara didalam wadah pemeliharaan sistem konvensional.Kata kunci : Kepiting bakau, perbandingan, sistem baterai, sistem konvensional