Sungai Brantas merupakan salah satu sungai besar yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sungai ini memiliki panjang mencapai 320 km yang mencakup luas Daerah Tangkapan Air (DTA) sebesar 14.103 km2. Berbagai macam bangunan air telah dibangun pada aliran Sungai Brantas dengan tujuan ketahanan air dan produksi energi listrik. Dibalik manfaat yang dihasilkan terdapat permasalahan yang cukup serius yakni sedimentasi. Bendungan Sengguruh merupakan Bendungan paling hulu yang terdapat pada aliran Sungai Brantas dan mendapat pasokan air dari Sungai Brantas Hulu dan Sungai Lesti yang masing-masing melayani luas DTA sebesar 102.990,60 Ha dan 61.546,8 Ha. Setiap tahun sebanyak 528.915,9 m3 sedimen mengendap pada badan air Bendungan Sengguruh yang berasal dari erosi pada DAS Sungai Brantas Hulu dan Sungai Lesti. Akibat dari sedimentasi yang terjadi, maka dilakukan penggelontoran sedimen atau flushing setiap dua tahun sekali. Penelitian ini akan membahas terkait efektifitas submerge sediment trap sebagai upaya rekayasa hidraulik untuk pengendalian sedimen pada Bendungan Sengguruh. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan melakukan pemodelan numerik sedimentasi 2-dimensi selama 1 tahun dan data yang gunakan adalah data debit inflow sungai, bathimetri Bendungan Sengguruh, debit sedimen, data teknis Bendungan Sengguruh dan pola operasi Bendungan Sengguruh. Berdasarkan hasil pemodelan dengan penggunaan submerge sediment trap mampu mereduksi sedimen terendap pada reservoir Bendungan Sengguruh dari 4,4 m menjadi 4,0 m dan penurunan luas sedimentasi.