Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN SEKSUALITAS DALAM NOVEL TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK JILID CATATAN BUAT EMAK KARYA AHMAD TOHARI (Sexuality Illustration in Catatan Buat Emak as a Part of The Trilogy of Novel Ronggeng Dukuh Paruk Written by Ahmad Tohari) Mayasari, Gilang Hanita; Rahayu, Lina Meilinawati; Hidayatullah, M. Irfan
METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26610/metasastra.2013.v6i1.22-33

Abstract

Artikel ini menggambarkan wacana seksualitas yang terdapat dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk jilid Catatan Buat Emak karya Ahmad Tohari.  Wacana tersebut dibedah dengan melihat peristiwa-peristiwa yang dialami para tokoh. Selain itu, wacana seksualitas juga dikaitkan dengan mitos yang berkembang di masyarakat Dukuh Paruk sebagai latar tempat novel. Hal ini menunjukkan bahwa mitos berperan penting dalam pembentukan wacana seksualitas. Mitos disakralkan karena sejak ada telah disepakati dan diyakini oleh masyarakat setempat. Analisis ini juga menunjukkan bahwa mitos bergantung pada lokasi dan kondisi sehingga daerah satu dengan daerah lain memiliki mitos berbeda. Mitos ronggeng sebagai ikon kesuburan dan kemakmuran masyarakat Dukuh Paruk menyebabkan Srintil, tokoh utama novel ini harus melakukan ritual-ritual khusus. Ritual-ritual inilah yang kemudian menjadi salah satu yang saya analisis dalam bingkai wacana seksualitas.Abstract:This paper aims at describing sexuality discourse in Catatan Buat Emak as a part of the trilogy of Ronggeng Dukuh Paruk written by Ahmad Tohari. The discourse was observed by notic- ing the events experienced by characters in the novel. In addition, it is connected to  the myths developed in the community of Dukuh Paruk where the story happened. It shows that the myth plays as an important role in the formation of the discourse. Myths are often sacred because they have always been agreed and believed by the local people. This analysis also suggests that the myth depends on the location and condition so that it is  different in one areas from others . The myth of Ronggeng as an icon of fertility and prosperity of the Dukuh Paruk makes Srintil, the main character in the novel, has to do special rituals. These rituals are kinds of sexuality discourse issues that is put into the  analysis.