Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan parenting self efficacy (pse) dengan pola asuh pada anak usia toddler di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang Ardi, Ni Bodro; Dwi Pratiwi, Rita; Yundah; Umamah, Riza; Holidah
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 1 No. 1 (2021): June Edition 2021
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v1i1.68

Abstract

Parenting self-efficacy adalah penilaian diri orangtua dalam melakukan tindakan pengasuhan sesuai dengan yang disyaratkan. Pola asuh orangtua adalah interaksi antara orangtua dengan anak dalam memberikan suatu stimulasi terhadap anak dengan cara memenuhi kebutuhan anak, mendidik, membimbing, menanamkan nilai kedisiplinan pada anak baik dalam tingkah laku. Pada masa toddlerhood seorang anak dapat menghadapi beberapa tugas perkembangan yang dapat menghabiskan banyak energi dalam berinteraksi serta dapat menguras emosi. Penelitian ini dilakukan di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler pada ibu yang memiliki anak usia toddler dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara parenting self-efficacy dan pola asuh anak usia toddler di Desa Onyam Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang. menggunakan metode deskriptif analitik korelasi antara parenting self efficacy dengan pola asuh. Penelitian juga dilakukan pada faktor usia, status pernikahan, dan pendidikan orangtua yang berhubungan dengan parenting self efficacy dan pola asuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92,6% responden berada dalam kategori yang memiliki parenting self-efficacy tinggi, sebanyak 47 responden atau 87,0% memiliki kecenderungan pengasuhan positif. Hasil uji spearmen’s rho didapatkan correlation coefficient sebesar 0,522, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang kuat dan signifikan antara parenting self efficacy dan pola asuh pada anak usia toddler. Faktor pendidikan orangtua mempunyai korelasi dengan parenting self efficacy dan pola asuh. Saran dari penelitian ini Puskesmas perlu ikut serta untuk memfasilitasi masyarakat untuk bisa meningkatkan informasi-informasi terkait pengasuhan/parenting khususnya bagi orangtua yang mempunyai anak usia toddler.
Pola peresepan obat pada pasien gagal ginjal kronis rawat inap rumah sakit x Tangerang Selatan Aulia, Gina; Holidah; Dwi Pratiwi, Rita; Sulistyo Rini, Wahyu
JOURNAL OF Pharmacy and Tropical Issues Vol. 2 No. 2 (2022): December Edition 2022
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/pti.v2i02.194

Abstract

Pendahuluan: Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana fungsi ginjal telah menurun atau bahkan menghilang dalam beberapa tahap. Gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai kerusakan ginjal dan atau penurunan Laju Filtrasi Glomerulus kurang dari 60ml / menit / 1,73 m2 selama setidaknya tiga bulan. Peresepan pengobatan penyakit yang tepat merupakan faktor penting dalam proses penyembuhan, terutama gagal ginjal kronis. Tujuan: Untuk mengetahui pola peresepan obat rawat inap ginjal kronik di Rumah Sakit X Tangerang Selatan pada tahun 2019. Metode: Deskriptif dengan teknik sekunder data random sampling, dari rekam medis dan resep dokter. Bentuk karakteristik pasien termasuk usia dan jenis kelamin, indikator pola resep termasuk golongan obat, bentuk obat, jumlah dan dosis. Populasi yang diperoleh adalah 264 pasien dengan 159 pasien telah digunakan sebagai sampel. Hasil: Usia pasien di atas 65 tahun (41,51%), laki-laki (57,23%), kelas obat antasid (31,63%), bentuk tablet (65,06%), yang paling banyak digunakan adalah Bicnatric ( 16,87) dosis 500 mg (22,40%). Simpulan: Pasien yang didiagnosis dengan gagal ginjal kronis rawat inap di rumah sakit X Tangerang Selatan pada tahun 2019 sebagian besar terjadi pada pria berusia di atas 65 tahun dan obat yang paling banyak digunakan adalah tablet Bicnatric 500 mg (Antasida).