Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Urgensi Pendidikan Hukum Digital bagi Generasi Muda dalam Mewujudkan Keadaulatan Siber Nasional Nur Aripkah; Khairunnisa Noor Asufie
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2025): Juni : Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pendidikan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/prosemnasipi.v2i1.134

Abstract

Technological advances have an impact on social change, a shift that was originally done conventionally in the real world but can now be done digitally in cyberspace. The use of the internet is supported by gadgets and applications that make it easier for people in their daily activities to make the statement "world without borders" on digital media true, which will certainly have a positive impact and a negative impact. The young generation based on Law Number 40 of 2009 concerning Youth which is included in the criteria as the young generation refers to those who have an age range of 16 to 30 years old who are the most users in the cyber world. The younger generation as the next generation should get efforts to prevent negative impacts. The provision of education about digital literacy and its wise use must be carried out by education providers by including material in subjects or courses so that all young generations are able to acquire this knowledge. Cyber sovereignty is a concept that refers to the contribution of state control over the internet domain within its borders, including political, economic, cultural, and technological activities. The young generation who have received education is expected to be able to carry out national cyber sovereignty well. This study uses an empirical juridical research method. The purpose of this study is to provide input related to the urgency of digital legal education and an overview of the digital education model.
Pelindungan Tari Ganjur Sebagai Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Kutai di Kabupaten Kutai Kartanegara Dwiputri, Nafila Maulani; Emilda Kuspraningrum; Khairunnisa Noor Asufie; Lily Triyana
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 5 No. 2 (2025): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v5i2.3373

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perlindungan Hak Cipta terhadap Tari Ganjur, yang merupakan seni budaya tradisional adat Kutai di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tari Ganjur memiliki nilai historis dan budaya yang penting, terutama dalam konteks upacara adat Erau yang diselenggarakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi Tari Ganjur dalam perspektif hukum kekayaan intelektual serta mengevaluasi perlindungan hukum yang telah dilakukan terhadap tarian tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah socio-legal research dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Tari Ganjur belum diakui sebagai kekayaan intelektual komunal melalui Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK). Selain itu, masih terdapat tantangan dalam pengembangan dan perlindungan hak cipta bagi kreasi tari Ganjur yang dilakukan oleh sanggar-sanggar tari di Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini menyarankan perlunya penguatan kebijakan daerah dalam perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual seni budaya, serta mendorong partisipasi aktif dari komunitas lokal dalam menjaga warisan budaya tradisional.