Perubahan iklim memberikan dampak secara fisik pada lingkungan alam dan secara sosial pada aktivitas kehidupan manusia termasuk perubahan pembagian peranan gender dalam masyarakat petani. Ditambah dengan adanya bencana gempa bumi Cianjur, membuat perubahan peranan menjadi lebih berat dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Penelitian ini mengulas perubahan peran gender dalam kegiatan reproduksi, produksi dan sosial-politik di Desa Sarampad dalam siklus manajemen bencana yang meliputi pra bencana, tanggap bencana dan pasca bencana. Metode penelitian etnografi dilakukan dengan teknik wawancara, observasi partisipan, dan pengumpulan data sekunder. Analisis data dilakukan sesuai tahapan analisis data etnografi, analisis gender harvard, dan keterkaitan teori fungsionalisme struktural Robert K. Merton. Hasil penelitian menunjukkan sistem peranan genderideal di Desa Sarampad menurut masyarakat yang terjadi pada pra bencana ini ialah perempuan berperan dominan dalam kegiatan reproduksi, mengerjakan pekerjaan yang dianggap “ringan” dalam kegiatan produksi, dan minim dalam kegiatan sosial politik. Sedangkan, laki - laki berperan minim dalam kegiatan reproduksi, mengerjakan pekerjaan yang dianggap “berat” dalam kegiatan produksi, dan aktif dalam kegiatan sosial politik, Sistem tersebut tidak mengalami perubahan atau transformasi besar dari masa pra hingga pasca bencana gempa bumi. Masyarakat berupaya mengembalikan ketidakaktifan kegiatan pada masa pasca bencana dengan mempertahankan pola peranan gender yang ideal dan seimbang tersebut.