Penelitian ini bertujuan untuk menjadi seorang pribadi yang mudah memaafkan kesalahan orang lain terhadap perilaku yang telah mereka perbuat. Secara khusus tujuan penulisan ini untuk menggambarkan individu yang mudah memaafkan orang lain kemudian menggambarkan individu yang tidak memiliki dendam terhadap perilaku yang telah diterimanya serta menganalisa kepribadian nabi sehingga dapat menjadikan sebuah keteladan terhadap umatnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan library riset. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa Setiap individu memiliki perasaan yang tidak ingin memaafkan kesalahan orang lain dan setiap orang yang memiliki emosi yang negatif sehingga dapat mempengaruhi dirinya sendiri serta dapat mempengaruhi kehidupannya. Bahkan juga berdampak kepada kesehatan mental individu tersebut. Dengan banyaknya dampak negatif yang terjadi jika seseorang enggan untuk memaafkan kesalahan orang lain serta menyimpan dendam terhadap orang tersebut. Memaafkan memang tidak mudah apalagi bagi orang yang terlalu kecewa terhadap masalah yang terjadi pada masa lalunya tersebut, baik masalah itu berasal dari orang lain maupun dari diri sendiri. Pentingnya bagi kita untuk memberikan pemaafan meskipun terhadap orang yang memusuhi kita sekalipun, ketika ada orang yang memperlakukan kita secara tidak baik ataupun tidak berperikemanusiaan dan telah menyakiti fisik maupun psikologi kita, kita harus tetap memaafkan perilaku yang telah mereka perbuat terhadap kita, walaupun perilaku tersebut sudah termasuk perilaku yang tercela.Kata Kunci : Profesionalisme, Konselor Islam, Terapi Maaf