Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Manajemen Resiko Paparan Panas Pada Pekerja Outdoor dengan APD Studi Kasus Perusahaan X di Kabupaten Kutai Kartanegara Dewi Yuniar; Herni Johan; Dwi Riyan Ariestantia
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 6 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v6i1.214

Abstract

Paparan panas merupakan salah satu risiko kesehatan yang sering dihadapi oleh pekerja outdoor, terutama dalam lingkungan yang terpapar sinar matahari langsung. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari paparan panas tersebut. Namun, belum ada kajian yang mendalam mengenai efektivitas penggunaan APD terhadap paparan panas di Perusahaan X di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen risiko paparan panas pada pekerja outdoor di Perusahaan X dengan fokus pada penggunaan APD serta dampaknya terhadap kesehatan pekerja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pekerja yang terpapar langsung pada kondisi panas. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja outdoor di Perusahaan X yang terpapar panas, dengan sampel sebanyak 50 responden yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% pekerja selalu menggunakan APD yang disediakan, namun 40% responden mengalami dehidrasi ringan, 20% mengalami heat stress, dan 10% mengalami heat stroke. Penggunaan APD terutama berupa topi pelindung (80%) dan pakaian berbahan khusus (60%) cukup tinggi, namun masih ada 20% pekerja yang tidak menggunakan APD dengan benar. Suhu lingkungan kerja di sebagian besar area kerja mencapai 30–35°C, yang berkontribusi pada keluhan kesehatan terkait panas.
Pengaruh Tekanan Panas Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada Pekerja Bagian Grass Cuttee dan Gardener di Perusahaan X Kabupaten Kutai Kartanegara Dewi Yuniar; Herni Johan; Ardan, SKM., M.Kes, M.
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 7 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v7i1.333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan panas terhadap tekanan darah tinggi pada pekerja grass cutter dan gardener di Perusahaan X, Kutai Kartanegara. Desain cross-sectional digunakan untuk mengumpulkan data dari 92 responden yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Tekanan panas diukur menggunakan Indeks Suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature, WBGT), sementara tekanan darah tinggi ditentukan berdasarkan nilai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau diastolik ≥90 mmHg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63% pekerja mengalami tekanan panas tinggi (WBGT ≥28°C) dan prevalensi hipertensi mencapai 45%, dengan pekerja grass cutter lebih rentan dibandingkan gardener. Analisis regresi logistik menunjukkan tekanan panas secara signifikan meningkatkan risiko hipertensi (OR = 3,21; 95% CI = 1,45–7,14). Variabel seperti usia, IMT, dan kebiasaan merokok turut berkontribusi, tetapi tekanan panas tetap menjadi faktor utama setelah kontrol terhadap variabel pengganggu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tekanan panas merupakan faktor risiko signifikan untuk hipertensi pada pekerja dengan paparan suhu tinggi. Intervensi seperti pengaturan jam kerja, area istirahat sejuk, hidrasi rutin, dan penggunaan APD ergonomis direkomendasikan untuk mengurangi dampak tekanan panas. Penelitian lanjutan dengan desain longitudinal diperlukan untuk memperkuat hubungan kausal.