Limbah medis merupakan zat, energi, dan/atau komponen lain yang secara langsung atau tidak langsung dapat mencemari juga merusak serta bisa membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain yang disebabkan sifat dan konsentrasi jumlahnya. Persentase rumah sakit di Aceh yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar pada tahun 2017, dari jumlah 68 RS hanya 6 (8,82%) yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar dan tahun 2018 dari jumlah 67 RS hanya 6 (8,96%) yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Pertamedika Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di Rumah Sakit Pertamedika yang berjumlah 482 perawat sebagai responden pada tahap pemilahan sedangkan untuk tahap pengumpulan, pengangkutan dan penyimpanan yang menjadi respondennya yaitu 1 orang petugas bagian pengelolaan llimbah medis. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 84 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi – square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegelolaan limbah B3 yang sesuai 86,9%, pengetahuan baik 91,5%, sikap positif 91,7%, masa kerja lama 93,8%; responden yang ada mengikuti pelatihan 91,7% dan kelengkapan fasilitas lengkap 89,9%. Hasi uji chi- square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan niali (p = 0,003), sikap dan pelatihan dengan (p = 0,002) selanjutnya masa kerja dan fasilitas dengan nilai (p = 0,001) terhadap pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Pertamedika.