Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit yang sering diderita di kalangan masyarakat. GERD dijelaskan sebagai naiknya asam lambung ke esofagus atau kerongkongan sehingga menyebabkan regurgitasi makanan ke esofagus. Proporsi untuk GERD pada orang dewasa sekitar 13%, Asia Selatan dan Eropa Tenggara memiliki prevalensi GERD paling banyak sekitar 25%. Prevalensi GERD di Indoensia terus mengalami peningkatan sebanayak 22,8% di Jakarta. Penyakit GERD didefinisikan oleh gejala-gejala utama seperti regurgitasi oleh cairan dan heartburn yang mengulang. GERD bisa menjadi masalah yang berat jika tidak ditangani. Banyak faktor yang dapat memicu GERD, diantara lain yaitu konsumsi makanan rendah gizi dan tinggi lemak pada mahasiswa, olahraga yang tidak memadai, sehingga berat badan naik. Salah satu faktor lainnya yang dapat menyebabkan GERD pada mahasiswa adalah konsumsi kopi yang berlebihan. Di kalangan mahasiswa, kopi sangat digemari. Mahasiswa kedokteran sering mengonsumsi kopi untuk meningkatkan produktivitas saat belajar dan kopi banyak dikonsumsi pada masa ujian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dengan penyakit gastroesophageal reflux disease pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia. Studi ini menggunakan teknik Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 32 orang di Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Didapatkan hasil uji Fisher’s exact test pada 32 subjek adalah p = 0,032 (p<0,05) yang dapat disimpulkan terdapat perubahan yang signifikan antara konsumsi kopi dan penderita GERD pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia.