Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam, dimana kegiatan utama yang dilakukan setiap hari adalah kegiatan shalat. Pada umumnya masjid menggunakan ventilasi alami sebagai penunjang kenyamanan termal dalam ruang. Namun demikian terdapat kecenderungan banyak masjid sekarang menggunakan penyaman udara (AC) walaupun sebelumnya menggunakan bukaan untuk ventilasi alami. Terdapat fenomena yang menarik pada Masjid Al-Madinah CBD Ciledug dimana masjid ini tidak memiliki lubang khusus untuk ventilasi, namun menggunakan jendela buka tutup serta pintu terbuka untuk ventilasi ruang masjid. Pertanyaannya adalah apakah ventilasi dengan jendela buka tutup dan pintu ini dapat memberikan kondisi termal ruangan yang baik untuk ruang masjid. Apakah ventilasi ini dapat memberikan kenyamanan termal bagi para jamaahnya? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja ventilasi alami pada Masjid Al-Madinah CBD Ciledug. dan apakah ventilasi tersebut dapat memberikan kenyamanan termal bagi para jamahnya. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan eksperiman lapangan melalui variasi bukaan pada masjid kemudian dilakukan pengukuran kondisi termalnya. Pengukuran kondisi termal dilakukan sebanyak lima kali waktu shalat selanjutnya data yang didapatkan disimulasikan dengan menggunakan aplikasi CBE Thermal Comfort untuk melihat prediksi kenyamanan termal dalam ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan aliran udara dalam ruang utama shalat adalah 0.064 m/s dengan keadaan ventilasi tertutup, 0.38 m/s dengan keadaan ventilasi terbuka. adapun kondisi termal ruang shalat adalah keadaan ventilasi alami tertutup 24.34ºc-32.7 ºc, sedangkan pada ventilasi terbuka suhu udara tertinggi mencapai 23.95 ºc-31.99 ºc. Sedangkan hasil simulasi CBE Thermal comfort tool menunjukkan keadaan netral pada waktu subuh, sedikit hangat pada waktu subuh, panas pada waktu dzuhur dan hangat pada waktu ashar hingga isya. Sedangkan pada simulasi ventilasi terbuka bahwa ruang masjid mengalami keadaan netral pada waktu subuh dan hangat pada waktu dzuhur hingga isya.