Pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menetapkan bahwa negara menjamin hak semua individu atas akses air. PAMSIMAS adalah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keampuhan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Inan, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, beserta variabel penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang bercirikan pendekatan deskriptif. Pendekatan pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan pendokumentasian. Sumber data untuk mengidentifikasi informan meliputi seleksi selektif terhadap 17 individu. Setelah agregasi data, data disintesis dan diteliti menggunakan metode reduksi data, penyajian data, inferensi, verifikasi, dan pada akhirnya ditarik kesimpulan. Temuan penelitian ini sangat berhasil, seperti yang ditunjukkan oleh indikator-indikator berikut: Keberhasilan program, indikator kemampuan melaksanakan program cukup efektif, Indikator mekanisme kegiatan cukup efektif. Keberhasilan sasaran , indikator sasaran program cukup efektif, sasaranan pamsimas untuk seluruh masyarakat desa Panggung. Kepuasan terhadap program, indikator keberhasilan program cukup efektif, Indikator kepuasan pengguna sudah efektif, banyak masyarakat sudah puas dengan pamsimas. Tingkat input dan output keuntungan dari bulan april sampai oktober 2024 sebanyak Rp.450.000 di tambah duit kas Rp15.230.000 jadi total keseluruhan uang kas Pamsimas adalah Rp 15.680.000. Sehingga dalam pengelolaan pamsimas dapat disimpulkan sudah mendapatkan keuntungan dan tidak ada kerugian. pencapaian tujuan menyeluruh program sudah cukup baik, untuk mengembangkan program ini selalu dievaluasi. Faktor utama pengelolaan yang efektif dalam menjawab tantangan masyarakat terkait aliran air adalah kepuasan banyak masyarakat terhadap Pamsimas, yang menyediakan air bersih dan menyenangkan untuk penggunaan sehari-hari. Faktor penghambat Batasan oleh subsidi tentang sambungan rumah (SR) sehingga membuat masyarakat yang ingin menggunakan pamsimas tidak bisa sepenuhnya menggunakan hanya tersedia 80 sambungan rumah (SR), penggunaan pipa utama ada masih adaa yang bocor. Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan saran untuk kepala desa dan pengelola pamsimas yaitu: untuk kepala desa agar mengganti pipa lama jadi baru,membeli tong guna menambah kapasitas air,menambah sambungan rumah (SR),kepada pengelola selalu memantau keadaan pipa apakah ada bocor sering membersihkan tong suapaya tetap terjaga dan bersih