Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Gunade, Djayeng Turano
Administraus Vol. 7 No. 3 (2023): Administraus: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen
Publisher : STIA Bina Banua Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56662/administraus.v7i2.237

Abstract

Pentingnya kegunaan air dalam kehidupan tentunya akan diimbangi dengan penyediaan sumber air yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas, depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen, terdapat beberapa masalah mengenai Depot Air Minum di Kecamatan Amuntai Tengah. seperti petugas Depot Air Minum setiap melayani konsumen tidak mencuci tangannya terlebih dahulu dengan sabun dan air yang mengalir, tidak adanya tempat cuci tangan yang di lengkapi air mengalir dan sabun, serta pembilasan wadah/galon untuk air kurang dari 10 detik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Permenkes RI No.43 Tahun 2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 13 orang informan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji Kredibilitas data dengan cara perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Permenkes RI No.43 Tahun 2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara kurang baik. Dinilai dari Variabel isi kebijakan: Pertama, perubahan yang ingin dicapai masih kurang dikarenakan depot air minum yang ada di Amuntai Tengah sebagian belum hygiene. Kedua, pelaksanaan kebijakan. Ketiga, sumber daya yang digunakan masih kurang dikarenakan tidak adanya laboratorium untuk pemeriksaan bakteri lebih lanjut. Variabel lingkungan implementasi: Pertama, karakteristik institusi dan rezim kurang baik dikarenakan kurangnya ketegasan dan tidak diberikan sanksi yang berat. Kedua, tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran pemahaman program. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terbagi menjadi dua yaitu: Faktor yang mendukung adalah melakukan pemeriksaan depot air minum setiap 3 bulan sekali, penunjukkan petugas sanitarian di setiap puskesmas yang ada di Hulu Sungai Utara, dan kesadaran aktor pelaksana kebijakan akan kesehatan masyarakat. Faktor yang menghambat adalah kurangnya sosialisasi dari instansi terkait terhadap pengusaha depot air minum serta tidak dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat, tidak adanya perda yang mengatur tentang air galon di kabupaten Hulu Sungai Utara, tidak ada pelatihan khusus untuk petugas sanitarian, dan kurangnya anggaran. Untuk meningkatkan efektivitas implementasi Permenkes RI No.43 Tahun 2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara, disarankan kepada Bupati Hulu Sungai Utara agar merencanakan pembuatan perda tentang depot air galon. Untuk Kepala Dinas Kesehatan agar lebih sering sosialisasi lagi seperti penempelan stiker dan baliho yang menjelaskan persyaratan higiene sanitasi. Untuk petugas sanitarian agar lebih tegas dalam pengawasan maupun pemeriksaan. Untuk pengusaha depot air minum agar mencuci tangan sebelum melakukan pengisian. Untuk masyarakat agar lebih memperhatikan kelayakan di setiap tempat pengisian air galon.
KUALITAS PELAYANAN POLI UMUM PADA PUSKESMAS LAMPIHONG KABUPATEN BALANGAN Gunade, Djayeng Turano
Al Iidara Balad Vol. 5 No. 1 (2023): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.5.1.267

Abstract

Kualitas pelayanan poli umum pada Puskesmas Lampihong Kabupaten Balangan penting untuk dilakukan, karena untuk mengetahui bagaimanakah kualitas pelayanan poli umum pada Puskesmas Lampihong Kabupaten Balangan. Dari observasi penelitian ditemukan beberapa permasalahan dalam pelayanan khususnya pada pelayanan poli umum seperti standar operasional prosedur (SOP) yang tidak ditempel pada papan informasi, waktu pelayanan yang lamban, faktor sarana dan prasarana, keadilan dalam pelayanan dan kenyamanan dan keamanan dalam pelayanan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel secara Purposive sampling berjumlah 9 orang. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik meliputi reduksi data, penyajian dara, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Data kemudian dilakukan uji kredibilitas data utuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan poli umum pada Puskesmas Lampihong Kabupaten Balangan dilihat dari variabel tangibles (bukti terukur) yang terdiri dari tampilan personalia dan komunikasi, reliability (keandalan) yang terdiri dari kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan pelayanan yang memuaskan, responsiveness (daya tanggap) yang terdiri dari keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap, assurance (jaminan) yang terdiri dari pengetahuan, kompetensi dan kesopanan, dan empathy (empati) yang terdiri dari komunikasi yang baik dan perhatian pribadi sudah terlaksana dengan baik. Sementara pada variabel tangibles (bukti terukur) khususnya pada fasilitas masih belum baik, dimana respon tangapan narasumber mengarah ke hal negatif Kepada Kepala Puskesmas Lampihong Kabupaten Balangan dapat sesegera mungkin mengajukan proposal kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan untuk mengajukan permintaan rehab bangunan untuk ruang tunggu pasien poli umum, peralatan medis seperti tensi dan timbangan, serta fasilitas ruang tunggu seperti kursi tunggu pasien dan Kepada Kepala Puskesmas Lampihong Kabupaten Balangan sebaiknya menyediakan nomor antrian khusus pada pasien anak-anak, ibu hamil, dan lansia, karena jika digabung dengan pasien umum lainnya akan membawa dampak buruk bagi kesehatan mereka
EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KETERAMPILAN KEJURUAN KOMPUTER (BASIC OFFICE & DESAIN GRAFIS) PADA BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN BALANGAN Maulani, Said; Arsyad, M.; Gunade, Djayeng Turano
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.294

Abstract

Pembangunan Indonesia, sesuai UUD 1945, berfokus pada keadilan sosial dan lapangan kerja. Tantangan utama saat ini adalah kurangnya keterampilan pada angkatan kerja. Balai Latihan Kerja Kabupaten Balangan, melalui program Desain Grafis dan Basic Office, berperan penting dalam peningkatan SDM masyarakat daerah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi Program Pelatihan komputer pada BLK Balangan. Hambatan yang dihadapi meliputi kerjasama terbatas yang membuat lulusan kesulitan mencari pekerjaan, fasilitas pelatihan yang kurang memadai, dan ketidaksesuaian antara pelatihan dan permintaan pasar kerja lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel secara Purposive Sampling berjumlah 11 orang. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan teknik meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program tersebut belum efektif, terutama dalam pelaksanaan, hasil serta perhatian terhadap peserta. Faktor pendukung meliputi dukungan anggaran dan kompetensi instruktur, sementara faktor penghambat termasuk kurangnya sarana dan kerjasama. Untuk meningkatkan efektivitasnya, diperlukan perbaikan fasilitas, peningkatan sosialisasi, kerjasama yang lebih baik, dan evaluasi waktu pelatihan. Peserta juga diharapkan aktif dalam memanfaatkan pelatihan untuk pengembangan karier mereka.
EFEKTIVITAS PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASIBERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA INANKECAMATAN PARINGIN SELATAN KABUPATEN BALANGAN Aulia, Titania; Gunade, Djayeng Turano; Salim, H.Hasbi
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 1 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/aj1hk742

Abstract

Pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menetapkan bahwa negara menjamin hak semua individu atas akses air. PAMSIMAS adalah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keampuhan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Inan, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, beserta variabel penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang bercirikan pendekatan deskriptif. Pendekatan pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan pendokumentasian. Sumber data untuk mengidentifikasi informan meliputi seleksi selektif terhadap 17 individu. Setelah agregasi data, data disintesis dan diteliti menggunakan metode reduksi data, penyajian data, inferensi, verifikasi, dan pada akhirnya ditarik kesimpulan. Temuan penelitian ini sangat berhasil, seperti yang ditunjukkan oleh indikator-indikator berikut: Keberhasilan program, indikator kemampuan melaksanakan program cukup efektif, Indikator mekanisme kegiatan cukup efektif. Keberhasilan sasaran , indikator sasaran program cukup efektif, sasaranan pamsimas untuk seluruh masyarakat desa Panggung.  Kepuasan terhadap program, indikator keberhasilan program cukup efektif,  Indikator kepuasan pengguna sudah efektif, banyak masyarakat sudah puas dengan pamsimas. Tingkat input dan output keuntungan dari bulan april sampai oktober 2024 sebanyak Rp.450.000 di tambah duit kas Rp15.230.000 jadi total keseluruhan uang kas Pamsimas adalah Rp 15.680.000. Sehingga dalam pengelolaan pamsimas dapat  disimpulkan sudah mendapatkan keuntungan dan tidak ada kerugian. pencapaian tujuan menyeluruh program sudah cukup baik, untuk mengembangkan program ini selalu dievaluasi. Faktor utama pengelolaan yang efektif dalam menjawab tantangan masyarakat terkait aliran air adalah kepuasan banyak masyarakat terhadap Pamsimas, yang menyediakan air bersih dan menyenangkan untuk penggunaan sehari-hari. Faktor penghambat Batasan oleh subsidi tentang sambungan rumah (SR) sehingga membuat masyarakat yang ingin menggunakan pamsimas tidak bisa sepenuhnya menggunakan hanya tersedia 80 sambungan rumah (SR), penggunaan pipa utama ada masih adaa yang bocor. Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan saran untuk kepala desa dan pengelola pamsimas  yaitu: untuk kepala desa agar mengganti pipa lama jadi baru,membeli tong guna menambah kapasitas air,menambah sambungan rumah (SR),kepada pengelola  selalu memantau keadaan pipa apakah ada bocor sering membersihkan tong suapaya tetap terjaga dan bersih
KINERJA PENYULUH PERTANIAN PADA BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN HARUYAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Gunade, Djayeng Turano; Sagita, Sri Dewi
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 6 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i6.2932

Abstract

Kinerja penyuluh pertanian merupakan salah satu indikator penting kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian, yang berperan dalam meningkatkan produksi usahatani melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fenomena yang dihadapi meliputi kesulitan penyuluh dalam memenuhi kebutuhan petani akibat banyaknya kelompok tani yang harus dibina, rendahnya partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan, dan jadwal penyuluhan yang belum optimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian di Kecamatan Haruyan cukup baik meskipun terdapat beberapa indikator yang belum optimal, seperti jumlah tenaga penyuluh yang masih kurang dan belum maksimalnya pemanfaatan sumber daya yang ada. Namun, indikator seperti keterampilan, kemampuan menyelesaikan tugas tepat waktu, dan pemanfaatan waktu dengan aktivitas lain menunjukkan hasil yang positif. Faktor-faktor yang mendukung kinerja penyuluh termasuk kemampuan dalam menyampaikan informasi dan memberikan saran yang relevan, serta upaya untuk terus mengikuti pelatihan. Faktor penghambat meliputi kekurangan tenaga penyuluh dan rendahnya efektivitas dalam memaksimalkan sumber daya yang ada serta kurangnya partisipasi aktif dari kelompok tani. Disarankan agar Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah menambah jumlah tenaga penyuluh di setiap desa untuk meningkatkan efisiensi kegiatan penyuluhan
EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PERSURATAN ELEKTRONIK (SIAPe) PADA KANTOR KECAMATAN BATUMANDI KABUPATEN BALANGAN Nufus, Hayati; Arlan, Agus Sya’bani; Gunade, Djayeng Turano
Al Iidara Balad Vol. 7 No. 1 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.7.1.1350

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tantangan dalam implementasi Sistem Informasi Administrasi Persuratan Elektronik (SIAPe) di Kantor Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan. Meskipun sistem ini telah digunakan agar mempermudah pengelolaan surat masuk, keluar, dan disposisi, pelaksanaannya masih menemui berbagai hambatan, seperti keterbatasan infrastruktur jaringan, gangguan server, serta permasalahan dalam ditribusi disposisi surat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara mendalam terhadap duabelas informan terpilih, serta dokumentasi, dan dianalisis melalui model interaktif Miles & Huberman. Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum SIAPe telah berjalan efektif, ditunjukkan oleh dukungan (support) dari pimpinan dan pegawai, serta sosialisasi yang cukup maksimal. Pada aspek capacity, tersedianya sumber daya manusia dan anggaran sudah memadai, walau masih diperlukan peningkatan infrastruktur teknologi. Dari sisi value, SIAPe memberikan manfaat yang signifikan seperti efisiensi kerja dan kemudahan pencarian data. Faktor pendukung mencakup kompetensi SDM, sedangkan hambatan seperti distribusi disposisi yang belum tepat dan jaringan tidak stabil sebagian besar berasal dari faktor eksternal. Oleh karena itu, penguatan SOP serta juga peningkatan infrastruktur sangat diperlukan agar sistem bisa berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) PADA PUSKESMAS PASUNGKAN KECAMATAN DAHA UTARA Armanda, Armanda; Barkatullah , Barkatullah; Gunade, Djayeng Turano
Al Iidara Balad Vol. 7 No. 1 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.7.1.1351

Abstract

Melihat kondisi kesehatan saat ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat mempengaruhi. Dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan, masih banyak terdapat kelemahan sehingga pemberian pelayanan yang prima dan optimal belum terlaksana dengan baik. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien BPJS pada Puskesmas dan faktor yang mempengaruhi dan faktor pendukung kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas serta upaya apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan terhadap pasien BPJS pada Puskesmas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan yang dgunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data yang dambil melalui penarikan sampel secara purposve sampling berjumlah 13 orang. Setelah data terkumpul kemudan dianalsis dengan teknik meliputi reduksi data, penyajian data, dan verfikasi/penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Pada Puskesmas Pasungkan Kecamatan Daha Utara dalam pelaksanaan bisa dismpulkan belum baik. Pertama, ketampakan fisik yaitu kuantitas SDM pegawai, penampilan faslitas fisik ruangan, sarana dan prasarana yang mash kurang memada. Kedua, keandalan yatu kepastan waktu nfomas pelayanan Kesehatan dan kedisplinan pegawai pada Puskesmas dan kaulitas SDM belum baik dikarenakan dokter umum hanya satu orang dan jadwal belau juga sering digantikan sama bidan atau perawat sehingga pelayanan belum maksimal. Ketiga, daya tanggap yatu kemampuan petugas dalam menengani pasein, lamanya waktu pemeriksaan pasein juga belum bak karena dokter yang serng dgantikan dan adanya kendala jarngan lelet / eror. Keempat untuk jamnan (asurance), ketersedan obat dalam memenuhi pelayanan untuk kebutuhan pasien baik. Kelima, jaminan yaitu keramahan dan kesopanan tuturkata pemberi layanan serta jujur dalam member layanan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Puskesmas yaitu : Pertama, tidak adanya pengangkatan tenaga asn dari pusat yang mengakibatkan kekurangan dokter umum. Kedua, serta sarana dan prasarana, ruangan yang kurang memadai, alat bantu kesehatan yang masih kurang lengkap dan serta masih kurang memadainya teknologi pedukung seperti jaringan internet. Ketiga, lokasi Puskesmas yang sulit dijangkau oleh masyarakat luas. Faktor pendukung kualitas pelayanan pada Puskesmas yatu : Meningkatkan pelayanan yang ada di Puskesmas dengan mengikuti pelatihan-pelatihan sesua dengan profesi dan keahliannya. Untuk meningkatkan kualtas pelayanan dlakukan Upaya untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Pada Puskesmas Pasungkan Kecamatan Daha Utara. Meningkatkan sarana prasarana dengan menambah atau mengganti sarana yang sudah rusak. Merelokasi tata letak puskesmas agar mudah di jangkau masyarakat untuk berobat. Melakukan rekrutmen tenaga kontrak. Saran kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan diharapkan agar dapat membantu menambah jumlah tenaga asn dokter umum maupun penambahan kelengkapan alat bantu kesehatan dan teknolog yang menunjang pelayanan kesehatan. Kepada Kepala Puskesmas ada baiknya melakukan tinjauan atas kualitas kerja pegawai Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kepada pegawai Puskesmas dharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas yaitu dengan cara selalu melakukan peningkatan kinerja.
KUALITAS PELAYANAN PADA ULP (UNIT LAYANAN PELANGGAN) PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) AMUNTAI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Gunade, Djayeng Turano; Saidah Hasbiah; Siti Norhidayah
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena masalah yang sering dikeluhkan masyarakat, seperti keterlambatan pemasangan KWH baru akibat stok kosong tanpa pemberitahuan sesuai SOP, lambatnya penanganan gangguan listrik yang tidak sesuai dengan standar waktu respon dan pemulihan, serta kurangnya keramahan dan tanggapan petugas pelayanan terhadap pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan pada Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dengan menggunakan model SERVQUAL yang dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman, dan Berry. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe deskriptif. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara mendalam dengan 13 informan (terdiri dari petugas dan pelanggan PLN ULP Amuntai), serta dokumentasi. Teori yang digunakan adalah model SERVQUAL dari Zeithaml, Parasuraman, dan Berry yang meliputi lima dimensi: bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di ULP PLN Amuntai dinilai cukup baik, dengan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, khususnya terkait keterlambatan pemasangan KWH meter, penanganan keluhan pelanggan, serta sikap petugas dalam memberikan layanan. Faktor pendukung kualitas pelayanan meliputi fasilitas penunjang yang memadai dan sumber daya manusia yang kompeten. Sementara itu, faktor penghambat yang ditemukan mencakup kendala eksternal seperti cuaca dan kondisi wilayah, keterbatasan stok KWH meter, serta karakter dan disiplin pegawai dalam melayani pelanggan. Saran kepada Manajer ULP PLN Amuntai memperkuat koordinasi dengan unit distribusi dan logistik untuk menjamin ketersediaan alat pemasangan baru seperti KWH meter. Rekomendasi penelitian ini mencakup peningkatan koordinasi antarunit dalam pengadaan alat, optimalisasi sistem pemantauan layanan, serta penguatan sikap empati dan responsivitas petugas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT SIMPAN PINJAM PERORANGAN (SPOP) PADA UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) DANA AMANAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (DAPM) KECAMATAN PARINGIN KABUPATEN BALANGAN (Studi Kasus Desa Paran, Desa Mangkayahu dan Kelurahan Paringin Timur) Gunade, Djayeng Turano; Hasanah, Maulida; Baihaqi, Ahmad
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 12 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i12.1939

Abstract

Simpan Pinjam Perorangan (SPOP) merupakan kegiatan pemberian permodalan berupa dana kepada masyarakat yang membutuhkan untuk keperluan tertentu yang mempunyai kegiatan simpan pinjam. Kegiatan ini memiliki permasalahan seperti kurangnya kesadaran, adanya pengaruh informasi tidak benar, tidak berjalannya sistem tanggung rentang, turunnya harga karet, adanya faktor alam dan adanya efek covid 19. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta membahas secara mendalam mengenai efektivitas penyaluran kredit Simpan Pinjam Perorangan (SPOP) pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat(DAPM) Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan (studi kasus Desa Paran, Desa Mangkayahu dan Kelurahan Paringin Timur). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel dengan cara purposive sampling berjumlah 13 orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas penyaluran kredit Simpan Pinjam Perorangan (SPOP) pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan belum efektif dari Pertama pada sub variabel pemahaman program diketahui indikator pengetahuan program, sosialisasi pengenalan program dan pemahaman tujuan program masih belum efektif. Kedua pada sub variabel tepat sasaran diketahui ketepatan penerima manfaat belum efektif dan proses analisis yang dilakukan sudah sesuai prosedur yang berlaku. Ketiga pada aspek tepat waktu bahwa indikator ketepatan waktu pencairan pinjaman dan ketepatan waktu dalam pembayaran tagihan masih belum efektif. Keempat pada aspek tercapainya tujuan pada indikator tujuan yang hendak dicapai dan strategi pelaksanaan program masih belum efektif. Kelima pada sub variabel perubahan nyata indikator sebelum dan sesudah menjadi nasabah belum berjalan dengan begitu baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu pendidikan, usia, perekonomian, tingkat kepedulian masyarakat, dan pekerjaan. Upaya yang dilakukan pengelola yaitu memberikan sanksi kepada peminjam yang menunggak dan menghentikan sementara perguliran pada desa terbanyak yang menunggak. Peningkatkan efektivitas penyaluran Simpan Pinjam Perorangan (SPOP) diharapkan kepada camat Kecamatan Paringin dan kepala desa agar dapat bekerjasama mendukung kegiatan ini, adapun pengelola agar dapat melakukan pendampingan terhadap peminjam, berikutnya anggota nasabah diupayakan agar dapat menggunakan dana pinjaman tersebut untuk kebutuhan usaha.
IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (STUDY TERHADAP PASAL 106 PADA WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESORT HULU SUNGAI UTARA) Gunade, Djayeng Turano
Al Iidara Balad Vol. 3 No. 1 (2021): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.3.1.29

Abstract

Implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 106 di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Hulu Sungai Utara yang baik dengan berfacu pada empat indikator, yakni komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi sangat diharapkan. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Study terhadap Pasal 106 pada Wilayah Hukum Kepolisian Resort Hulu Sungai Utara) Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif-kualitatif dan untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, serta dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa Implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Study terhadap Pasal 106 pada Wilayah Hukum Kepolisian Resort Hulu Sungai Utara) dikaterorikan cukup, karena; 1) Undang-undang tidak disampaikan kepada anggota. 2) Undang-undang tidak disampaikan secara rinci dan jelas. 3) Polantas tidak konsisten menyampaikannya. 4) Beberapa orang staf dan anggota tidak paham pekerjaannya. 5) Undang-undang tidak diberitahukan kepada anggota. 6) Pimpinan tidak mengawasi anggotanya. 7) Fasilitas pengimplementasian tidak lengkap. 8) Polantas mengangkat anggotanya secara ketat. 9) Polantas memberikan insentif kepada anggotanya berprestasi. 10) Polantas menyesuaikan pekerjaan anggotanya. 11) Polantas tidak bekerja sama dengan pihak lain. Ada beberapa saran yang penulis sampaikan kepada pihak-pihak terkait pada penelitian ini, di antaranya; 1) Penyampaian tentang pekerjaan yang dikerjakan oleh atasan kepada bawahan hendaknya dilakukan. 2) Sebuah kebijakan sebelum diterapkan atau diimplementasikan hendaknya disosialisasikan terlebih dahulu. 2) Kekonsistenan terhadap pengimplementasian dari suatu kebijakan hendaknya dilakukan. 3) Pemahaman terhadap pekerjaan yang dikerjakannya hendaknya dilakukan. 4) Pengawasan oleh pimpinan di dalam bertugas hendaknya dilakukan. 5) Kelengkapan fasilitas hendaknya dilakukan. 6) Pengimplementasian suatu kebijakan hendaknya ada mempunyai hubungan atau kerja sama dengan pihak lain. 7) Kepatuhan terhadap kebijakan hendaknya dilakukan. Adapun untuk masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara diharapkan mematuhi segala tata tertib di dalam menggunakan jalan raya, khususnya di dalam menggunakan alat transformasinya.