Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI ANTIHIPERTENSI pada PASIEN PROLANIS di KEBUMEN Ristiyorini, Iin
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 3 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v13i3.7022

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola terapi antihipertensi, baik obat tunggal maupun kombinasi, efektivitas terapi antihipertensi serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas antihipertensi di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik. Data penelitian diambil secara retrospektif untuk periode waktu 3 bulan dan ditambah pengambilan data secara prospektif selama 1 bulan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi peserta Prolanis yang dirujuk balik ke Apotek Luk Ulo Kebumen. Penelitian ini menggunakan total sampling yaitu sebanyak 322 pasien hipertensi peserta Prolanis di Kabupaten Kebumen pada bulan Oktober 2019 sampai Januari 2020. Pola penggunaan terapi antihipertensi adalah terapi obat antihipertensi tunggal dengan golongan obat terbanyak adalah Calcium Channel Blockers (CCB) amlodipin sebanyak 84%, dan terapi kombinasi yang terbanyak adalah kombinasi dua golongan yaitu kombinasi Angiotensin Receptor Blocker (ARB) dan Calcium Channel Blocker (CCB) candesartan dan amlodipin sebanyak 56,3%. Penggunaan obat antihipertensi tunggal sebanyak 54%, terapi kombinasi sebanyak 46% dengan kombinasi terbanyak yaitu kombinasi dua golongan obat (91,2%). Terapi obat tunggal yang paling efektif adalah CCB, meskipun hanya mampu menurunkan tekanan darah mencapai target sebanyak 4 pasien dari total 146 pasien. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas terapi antihipertensi yaitu diet garam (p=0,002) dan sisa obat (p=0,043) dengan rata-rata sistole dan diastole nilai p 0,005. Angka korelasi sistole untuk diet garam 0,616 yang bermakna hubungannya sangat kuat, sedangkan sisa obat korelasinya lemah yaitu 0,436. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai p-value sistole dan diastole 0,05, dengan demikian terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah baik tekanan sistole maupun tekanan diastole dengan jenis dan masing-masing kombinasi obat. Beberapa jenis golongan obat menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.