Produktivitas nasional bayam tergolong rendah pada kisaran 20% potensi hasil, sedangkan luas lahan budidaya memiliki tren menurun. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui penggunaan varietas unggul dan pemupukan yang optimal. Pemupukan yang optimal sangat penting karena tanaman semusim seperti bayam memiliki siklus hidup yang singkat. Pupuk dasar yang diaplikasikan pada waktu yang tepat dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas bayam. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh waktu aplikasi pupuk dasar terhadap berbagai genotipe bayam. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) pola tersarang, dengan petak utama waktu aplikasi pupuk dasar (0 MST dan 1 MST) dan anak petak 14 genotipe bayam. Peubah yang diamati meliputi: tinggi tanaman, daya tumbuh, diameter batang, ukuran daun, panjang tangkai daun, umur panen, bobot per tanaman, bobot per petak, dan dugaan hasil per hektar. Data yang diperoleh diolah menggunakan software Ms. Excel dan dianalisis menggunakan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan waktu aplikasi berpengaruh sangat nyata terhadap karakter-karakter agronomis seperti panjang daun, lebar daun, panjang tangkai daun, diameter batang, luas daun, bobot pertanaman, dan produktivitas, pertumbuhan dan produktivitas lebih tinggi pada aplikasi pupuk dasar 1 MST, serta berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun saat 2 MST. Produktivitas tertinggi dimiliki oleh genotipe B3, B14 dan B12 yang merupakan bayam hijau. Produktivitas terendah terdapat pada genotipe B6, B8 dan B9 yang merupakan bayam merah. Rata-rata produktivitas bayam hijau lebih tinggi dibandingkan dengan bayam merah. Terdapat keragaman yang nyata antara genotipe yang diuji pada semua karakter. Kata kunci: karakter agronomis, keragaman genotipe, pemupukan, waktu aplikasi