Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna denotasi dan konotasi dalam syi’ir Al-I’tiraf karya Abu Nawas berdasarkan teori semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan semiotika Barthes untuk mengidentifikasi tanda-tanda denotatif dan konotatif yang terdapat dalam syi’ir tersebut. Makna denotatif menggambarkan arti langsung dari kata-kata, sedangkan makna konotatif mencakup lapisan-lapisan makna yang lebih dalam yang menggambarkan pengalaman batin yang universal bagi seseorang yang beriman serta mengungkapkan rasa penyesalan, ketakutan, kerendahan hati, ketergantungan penuh, harapan, dan keyakinan akan rahmat Allah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syi’ir Al-I’tiraf tidak hanya sekadar karya sastra estetis, melainkan juga sebuah medium komunikasi yang sarat dengan pesan-pesan sosial dan refleksi filosofis. Penelitian ini memberikan wawasan baru dalam pemahaman karya sastra Arab melalui lensa semiotika modern, serta memperkaya kajian literasi dengan menggunakan teori semiotika Barthes sebagai alat analisis. This study aims to analyze the denotative and connotative meanings in the poem Al-I'tiraf by Abu Nawas based on Roland Barthes' semiotic theory. The research employs a qualitative method, with data collection techniques including observation and documentation. The data analysis utilizes Barthes' semiotic approach to identify denotative and connotative signs present in the poem. Denotative meaning reflects the direct meaning of the words, while connotative meaning encompasses deeper layers of meaning, illustrating a universal inner experience of faith, expressing regret, fear, humility, complete dependence, hope, and trust in Allah's mercy. The findings indicate that Al-I'tiraf is not merely an aesthetic literary work but also a medium of communication rich in social messages and philosophical reflection. This study provides new insights into understanding Arabic literary works through the lens of modern semiotics and enriches literary studies by employing Barthes' semiotic theory as an analytical tool.