Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease that places a significant emotional and cognitive burden on patients, making them vulnerable to various psychological problems. Individuals with Diabetes Mellitus generally experience emotional challenges such as anxiety, stress, fear, and guilt. Self-empowerment plays an important role in enabling patients to exercise control over their condition and improve their emotional intelligence. This study aims to analyze the relationship between self-empowerment and emotional intelligence in type 2 Diabetes Mellitus patients at RSD dr. Soebandi Jember. This research used an analytical observational design with a cross-sectional approach and involved 112 participants selected through consecutive sampling. The Diabetes Empowerment Scale Long Form (DES-LF) instrument and the Trait Emotional Intelligence Questionnaire Short Form (TEIQUE-SF) were used to assess self-empowerment and emotional intelligence, respectively. Data analysis was carried out using Pearson correlation with a significant level of 0.01. The results showed that the mean value of self-empowerment was 52.96 (SD=±2.8), while the average value of emotional intelligence was 152.53 (SD=±20.8). A strong positive relationship between self-empowerment and emotional intelligence was found (p-value = 0.000, was r = 0.999). Higher levels of self-empowerment were associated with increased emotional intelligence in type 2 Diabetes Mellitus patients. These findings underline the importance of improving emotional intelligence. Abstrak Masalah utama dalam penanganan Diabetes Mellitus (DM) adalah beban emosional dan kognitif yang signifikan dialami pasien, yang membuat mereka rentan terhadap berbagai masalah psikologis. Individu dengan Diabetes Mellitus sering menghadapi tantangan emosional seperti kecemasan, stres, ketakutan, dan rasa bersalah. Pemberdayaan diri memainkan peran penting untuk membantu pasien mengelola kondisi mereka secara efektif dan meningkatkan kecerdasan emosional dalam menghadapi penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemberdayaan diri dan kecerdasan emosional pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 112 responden yang menggunakan teknik sampling consecutive sampling. Instrumen Diabetes Empowerment Scale Long Form (DES-LF) dan Trait Emotional Intelligence Questionnaire Short Form (TEIQUE-SF) digunakan untuk menilai pemberdayaan diri dan kecerdasan emosional secara berturut-turut. Analisis data dilakukan menggunakan korelasi Pearson dengan tingkat signifikan 0,01. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata pemberdayaan diri adalah 52,96 (SD=±2,8), sedangkan nilai rata-rata kecerdasan emosional adalah 152,53 (SD=±20,8). Ditemukan hubungan positif yang kuat antara pemberdayaan diri dan kecerdasan emosional (p-value = 0,000, r = 0,999). Tingkat pemberdayaan diri yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan kecerdasan emosional pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2. Temuan ini menekankan pentingnya meningkatkan kecerdasan emosional pada pasien DM Tipe 2. Kata kunci : Diabetes mellitus tipe 2, Kecerdasan Emosional, Pemberdayaan Diri