Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KECERDASAN BUATAN DALAM PROSES PENCIPTAAN SENI DAN DESAIN Nur, Aryanto; Ramadhan, Gilang; Wahyudimas, Restu Kelana; Arifah, Muhamad Adlildzil; Sujaya, Risel
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 2 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v5i2.6909

Abstract

Kemajuan teknologi yang diwakili oleh kecerdasan buatan, kreasi seni menjadi semakin kaya, dan ekspresi konten menjadi cerdas, interaktif, didorong oleh data, membuat hubungan antara teknologi, seni, dan manusia semakin dekat, membawa peluang bagi pengembangan interaksi. Teknologi kecerdasan buatan bertujuan untuk mereplikasi pikiran manusia dengan sempurna, memungkinkan respons alami berdasarkan lingkungan sekitar, mendekode emosi, mengenali sifat manusia dalam rentang energi. Didorong oleh teknologi AI, seni interaktif tidak lagi berfokus pada pengalaman sensorik audiovisual tunggal tetapi lebih pada ekspresi artistik terintegrasi yang sangat interaktif, kinetik, dan emosional, berdasarkan studi perilaku manusia alami dan indra terintegrasi, dikombinasikan dengan kecerdasan. Dalam penelitian ini, kami memilah persimpangan pengembangan teknologi AI dan aliran ekspresi seni interaktif pada garis waktu berdasarkan perkembangan historis dan menganalisis hubungan dekonstruktif antara keduanya dari perspektif makro perkembangan historis teknologi dan seni. Pertama, berdasarkan konotasi konseptual, sejarah pengembangan, aplikasi teknis, dan pandangan singularitas AI, kami mengidentifikasi karakteristik dan tren pengembangan seni interaktif saat ini; Kedua, berdasarkan eksplorasi keunggulan teknologi AI, kami mengusulkan dampak AI pada pemikiran kreatif, mode kreatif, dan pengalaman artistik seni interaktif serta membangun paradigma penciptaan seni interaktif dalam konteks AI. Para ahli tidak dapat dengan cepat menemukan kategori pelukis saat menghadapi berbagai gaya gambar lukisan Tiongkok digital yang asli. The advancement of technology represented by artificial intelligence, art creation is becoming increasingly rich, and content expression is becoming intelligent, interactive, data-driven, making the relationship between technology, art, and humans increasingly close, bringing opportunities for the development of interaction. Artificial intelligence technology AIms to perfectly replicate the human mind, enable natural responses based on the surrounding environment, decode emotions, recognize human nature in the energy range. Driven by AI technology, interactive art no longer focuses on a single audiovisual sensory experience but rather on a highly interactive, kinetic, and emotional integrated artistic expression, based on the study of natural human behavior and integrated senses, combined with intelligence. In this study, we sort out the intersection of AI technology development and interactive art expression flow on a timeline based on historical development and analyze the deconstructive relationship between the two from the macro perspective of the historical development of technology and art. First, based on the conceptual connotation, development history, technical application, and singularity view of AI, we identify the characteristics and development trends of interactive art at present; Second, based on the exploration of the advantages of AI technology, we propose the impact of AI on the creative thinking, creative mode, and artistic experience of interactive art and build a paradigm of interactive art creation in the context of AI. Experts cannot quickly find the category of painters when faced with various styles of original digital Chinese painting images.
PENGARUH NORMA DAN NILAI BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN, SERTA SISTEM PENGAWASAN TERHADAP PERILAKU KORUPSI DI KALANGAN APARATUR SIPIL NEGARA Nur, Aryanto; Ramadhan, Gilang; Wahyudimas, Restu Kelana; Arifah, Muhamad Adlildzil; Sujaya, Risel
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 7 No. 1 (2025): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v7i1.10938

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh norma dan nilai budaya organisasi, komunikasi, kepemimpinan, serta sistem pengawasan terhadap perilaku korupsi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, melibatkan 51 ASN sebagai responden yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berbasis skala Likert, mencakup variabel independen seperti norma budaya organisasi, komunikasi internal, kepemimpinan, serta sistem pengawasan, dan variabel dependen berupa perilaku korupsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma dan nilai budaya organisasi memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk perilaku ASN, di mana lingkungan organisasi yang kuat terhadap nilai integritas mampu menurunkan kecenderungan korupsi. Komunikasi dan kepemimpinan yang efektif juga terbukti berperan penting dalam mendorong transparansi dan menciptakan iklim kerja yang etis. Selain itu, sistem pengawasan, terutama yang didukung oleh teknologi dan audit internal rutin, dinilai efektif dalam mencegah peluang terjadinya korupsi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan holistik yang mencakup penguatan budaya organisasi, peningkatan kualitas kepemimpinan, serta pengembangan sistem pengawasan berbasis teknologi, diperlukan untuk membangun integritas ASN. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi pencegahan korupsi yang lebih baik di sektor publik. This research aims to analyze the influence of organizational cultural norms and values, communication, leadership, and monitoring systems on corrupt behavior among the State Civil Apparatus (ASN). The research used a quantitative approach with a survey method, involving 51 ASN as respondents who were selected purposively. Data was collected using a Likert Scale-based questionnaire, covering independent variables such as organizational cultural norms, internal communication, leadership and monitoring systems, and a dependent variable in the form of corrupt behavior. The research results show that organizational cultural norms and values ​​have a significant influence in shaping ASN behavior, where an organizational environment that is strong in the value of integrity can reduce the tendency for corruption. Effective communication and leadership have also proven to play an important role in promoting transparency and creating an ethical work climate. In addition, the monitoring system, especially those supported by technology and routine internal audits, is considered effective in preventing opportunities for corruption. This research concludes that a holistic approach that includes strengthening organizational culture, improving leadership quality, and developing a technology-based monitoring system, is needed to build ASN integrity. It is hoped that these findings can become a basis for policy makers in formulating better corruption prevention strategies in the public sector.