Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktor yang berperan, bagaimana hubungan antar aktor, peta hubungan industri dengan pendekatan ecosystem mapping, dan bagaimana strategi optimalisasi pemberdayaan. Metode penelitian yang dipakai ialah ecosystem mapping menggunakan model Ecosystem Pie Model (EPM) dengan bantuan in-depth interview terhadap informan terkait. Penelitian ini menggunakan teknik value analysis untuk menangkap analisis secara menyeluruh sehingga diperoleh kebutuhan dan hubungan antar aktor melalui penangkapan nilai. Strategi optimalisasi dirancang dengan gagasan pengelompokan elemen dengan pemodelan Business Model Canvas (BMC). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat beberapa aktor yang fungsinya tidak berkaitan dengan aktor lainnya, sehingga tidak berdampak pada ekosistem bisnis digital MinaKita, yaitu: Dinas Perindagkop dan UMKM, Asosiasi, dan Universitas. Sebaliknya, Tengkulak dan Dinas Komunikasi Informatika adalah dua aktor yang paling berpengaruh dan paling berisiko untuk diajak bekerjama. Namun, apabila keduanya dapat dirangkul maka akan memberikan manfaat yang tinggi, yaitu memperluas saluran distribusi dan dukungan regulasi pemerintah. Melalui analisis pada resource, activities, value addition, dan value capture akan tercipta peluang nilai yang saling berkaitan untuk menciptakan alur bisnis yang efektif dan efisien melalui kolaborasi antar aktor. Penelitian ini juga menyarankan kerjasama seluruh anggota ekosistem bisnis digital platform MinaKita untuk mampu mengoptimalkan potensi perikanan air tawar, khususnya di Kabupaten Klaten. Kata Kunci: Platform Digital, Ecosystem Pie Model, Ekosistem Bisnis.