Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas tanaman primadona hortikultura yang diminati oleh kebanyakan petani di Indonsesia, dikarenakan memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan dan mempunyai citarasa khas khususnya disetiap hidangan atau masakan. Seiring berjalannya waktu, produksi cabai mengalami fluktuasi di pasaran, hal ini dikarenakan adanya serangan hama pada tanaman cabai rawit. Salah satu hama utama yang menyerang yaitu kutu daun (Aphis gossypii Glover) yang menyebabkan potensi kehilangan hasil produksi cabai sebesar 35% hingga 90%. A. gossypii merupakan serangga dari ordo Homoptera, family Aphididae. Serangga ini menghisap cairan dari tanaman inangnya. Maka dari itu diperlukan adanya tindakan pengendalian hama tanaman budidaya yang salah satunya pemanfaatan pestisida nabati berbahan daun gamal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun gamal yang lebih efektif dari berbagai konsentrasi yang berbeda terhadap tingkat populasi dan intensitas serangan Aphis gossypii Glover pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah, dimulai pada bulan Maret-Juli 2024. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 5 Perlakuan Ekstrak Daun Gamal yaitu 0% (kontrol), 5%, 10%, 20%, dan 40% yang diulang sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh 20 unit percobaan, dimana masing-masing unit terdiri dari dua tanaman sampel uji. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil pengamatan setelah pengaplikasian ekstrak daun gamal (EDG) terhadap tingkat kepadatan populasi A. gossypii menunjukkan perlakuan P4 (40%) berbeda sangat nyata dibandingkan tanpa perlakuan EDG (kontrol) yang mampu menurunkan populasi A. gossypii hingga 6,00 ekor dari awal investasi 20 ekor/tan. Pengamatan intensitas serangan perlakuan P4 menunjukkan berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya yang menunjukkan pesentase serangan terendah. Hal ini dikarenakan adanya zat senyawa metabolit sekunder (alkoloid, flavonoid, terpenoid, saponin, dan tanin) yang bersifat toksik terhadap serangga dalam ekstrak daun gamal yang diaplikasikan ketanaman yang terserang A. gossypii, sehingga dapat menyebabkan kemampuan makan serangga (antifeedant) menurun dan kerusakan sistem saraf serangga.