Halima Basri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASBABUN NUZUL: KONSEP DAN RELEVANSINYA DALAM MEMAHAMI AL-QURAN Muh. Samsunar; Nasrullah Bin Sapa; Halima Basri
MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : CV. Adiba Aisha Amira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The backdrop or circumstances that preceded the revelation of a Qur'anic verse are referred to as Asbabun Nuzul. Since it gives the social, political, and cultural background for the Qur'anic verses, understanding this idea is crucial to understanding them. One efficient method for thoroughly exploring and comprehending subjects, particularly those pertaining to the study of concepts like Asbabun Nuzul, is to employ a qualitative research approach employing the library research method. The study's findings demonstrate that both classical and modern academics value the idea of Asbabun Nuzul, which explains the rationale for the Qur'anic verses' revelation. Classical scholars like Ibn Kathir and Al-Tabari stress how crucial it is to comprehend the historical background in order to correctly interpret the scriptures. Sayyid Qutb and Fazlur Rahman, two modern scholars, agree that Asbabun Nuzul is significant, but they also stress that the lessons of the Qur'an are still applicable in today's world. All things considered, Asbabun Nuzul aids in accurately and practically comprehending passages in both historical and modern situations.
Sistematika Penulisan Al-Qur'an Agus Pratama, Mulfian; Andi Miswar; Halima Basri
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2025): January
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i2.163

Abstract

Al-Qur’an merupakan kalam ilahi yang absolut kebenarannya. Namun, terkait dengan sistematika atau susunan tertib peletakkan surah-surahnya, terdapat ragam pendapat dalam urusannya. Diantara sahabat ada yang menyusun sesuai dengan masa turunnya, dan ada juga yang menulis mulai dari surah al-fatihah sampai surah al-nas, sebagaimana yang kita pedomani hari ini yaitu pada mushaf utsmani. Tentunya para mufassir dalam menjawab ini dengan berpijak pada hadis Nabi SAW, dan sejarah yang berlaku di kalangan para sahabat, atau menjawab dengan menelaah dari keduanya, sehingga terjadi tiga perbedaan pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa sistematika mushaf Al-Qur’an bersifat tauqifi. Pendapat kedua, penyusunan urutan mushaf Al-Qur’an merupakan hasil ijtihadi. Sedangkan pendapat ketiga memandang bahwa sistematika mushaf Al-Qur’an sebagian bersifat tauqifi dan sebagian lagi bersifat ijtihadi. Jenis penelitian ini menitikberatkan pada penelitian dalam bentuk penelitian kepustakaan dalam bentuk Library Research atau studi kepustakaan. Persoalan yang dikaji terkait dengan bagaimana sistematisasi penulisan Al-Qur’an, mulai dari ayat-ayatnya, dan surah-surahnya dalam Al-Qur’an. Adapun sasaran penelitian lebih menitikberatkan pada apakah ayat-ayat atau surah dalam Al-Qur’an itu bersifat tauqifi, ataupun ijtihadi hasil dari ikhtiar para ulama.