Perkembangan Teknologi Informasi menjadikan Pondok Pesantren memanfaatkannya untuk media pembelajaran misalnya dengan menggunakan website, menggiatkan dakwah melalui media sosial dan pembelajaran dengan model daring. Era society 5.0 merupakan sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Selain tuntutan kemampuan menguasai teknologi, era society 5.0 juga membutuhkan kemampuan humanities. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang Pendidikan merupakan salah satu langkah awal menuju kepda Smart Education. Penerapan pembelajaran blended learning untuk menjadi smart education belum semua lembaga Pendidikan siap dan dapat menerimanya. Pada penelitian sebelumnya banyak dilakukan tentang pembelajaran blended learning pada lembaga Pendidikan formal. belum ada penelitian khusus yang membahas tentang model blended learning pada pesantren tradisional. Oleh karena itu, Penelitian ini berfokus pada bagaimana penerimaan pondok pesantren dalam menerapkan model pembelajaran blended learning untuk menuju ke smart education ke depan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah responden yang berasal dari terdiri dari dua pesantren tradisional yang ada di aceh. Dari tujuh hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teori Technology Acceptance Model yaitu empat hipotesis di terima dan tiga hipotesis di tolak. Keempat hipotesis yang diterima adalah yang berhubungan dengan penerimaan dan kemanfaatan dalam menerapkan pembelajaran blended learning. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpul bahwa penerimaan model pembelajaran blended learning dapat diterima di pesantren tradisional di Aceh, tetapi dalam menerapkan nya pesatren tadsional di Aceh belum siap dikarena ada beberapa kendala yang di hadapi