Penelitian ini bertujuan menguraikan strategi yang diterapkan oleh Tim Pemenangan Lismidianto-Herlian Muchrim dalam mengalahkan petahana Gusril Pausi-Medi Yuliardi. Pada umumnya pasangan calon petahana memiliki peluang besar dalam memenangi Pilkada, mengingat adanya semua perangkat kekuasaan yang dapat dimanfaatkan. Meskipun berbagai penelitian telah membahas strategi pemenangan dan kekalahan dalam Pilkada di Indonesia, masih terdapat gap research terkait analisis mendalam mengenai strategi pemenangan pasangan Lismidianto-Herlian Muchrim pada Pilkada Kabupaten Kaur tahun 2020. Berbagai literatur yang menyoroti dinamika politik lokal, strategi kampanye, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemenangan pasangan ini belum banyak dilakukan. Penelitian ini menggunakan konsep strategi politik sebagai kerangka analisis. Adapun metode pengumpulan data primer dilakukan dalam bentuk wawancara terhadap narasumber yang relevan. Sementara data-data sekunder didapatkan melalui studi literatur. Data-data yang telah terkumpul kemudian akan diolah menggunakan teknik analisa data kualitatif. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa keberhasilan pasangan Lismidianto-Herlian Muchrim dalam Pilkada Kabupaten Kaur 2020 tidak terlepas dari strategi ofensif dan defensif yang diterapkan, yaitu menggagalkan skema kotak kosong, memanfaatkan kelemahan petahana, dan mempertahankan suara di basis wilayah Padang Guci, yang menjadi kelemahan petahana Gusril Pausi-Medi Yuliardi. Selain itu, tim pemenangan Lismidianto-Herlian Muchrim juga menggunakan strategi kampanye negatif yang bertujuan melemahkan posisi petahana.