Penyakit malaria merupakan suatu penyakit infeksi yang memberikan morbiditas yang cukup tinggi di dunia dan merupakan penyebab mortalitas ke-3 tertinggi di dunia. Di Indonesia, Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurun kan produktivitas kerja . Profil Kesehatan Sumatera Barat tahun 2020 menunjukkan bahwa Kabupaten/Kota yang telah mencapai eliminasi malaria sebanyak 16 kab/kota. Sebanyak 18 Kab/Kota di Sumatera Barat sudah API <1 per 1000 penduduk). Hanya Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum mencapai target, dimana API Kabupaten Mentawai 3 per 1000 penduduk . Berdasarkan data kasus malaria hingga akhir Januari 2022, Dari 15 Puskesmas yang ada, jumlah kasus tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sioban dengan angka 228 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui untuk mengetahui hubungan kondisi rumah, breeding place, perilaku kebiasaan penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam, perilaku penggunaan obat nyamuk (repellent) dan keberadaan kandang ternak dengan kejadian malaria. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan metode fixed disease sampling dengan perbandingan kasus dan kontrol yaitu 1:1. Lokasi pengambilan data dilakukan di ng pada bulan Januari sampai dengan November 2023. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan perilaku pencegahan, kondisi rumah dan keberadaan kandang ternak dengan kejadian malaria, sedangkan keberadaan breeding place tidak berhubungan dengan kejadian malaria berdasarkan hasil penelitian.