Introduction: Pleuritis Tuberculosis (TB) sebagai salah satu manifestasi TB ekstraparu seringkali didiagnosis bukan secara bakteriologis. Penggunaan Xpert MTB/RIF Ultra dalam mendeteksi kuman Mycobacterium Tuberculosis (MTB) pada cairan pleura menjadi salah satu alternatif penegakan diagnosis. Case: Seorang pria berusia 39 tahun tanpa riwayat TB dengan antibodi HIV reaktif mengeluhkan sesak nafas, batuk non-produktif, dan nyeri dada kanan, serta ditemukan efusi pleura kanan berdasarkan rontgen toraks. Pemeriksaan bakteriologis sputum menggunakan Xpert MTB/RIF Ultra tidak menemukan MTB, namun pada sampel cairan pleura mendeteksi gen MTB. Pasien tersebut kemudian diberikan obat antituberkulosis (OAT) dan antiretroviral (ARV) dua minggu setelahnya. Discusion: Penegakan diagnosis TB secara bakteriologis pada pasien imunodefisiensi masih menjadi tantangan, karena infeksi TB pada kondisi imunodefisiensi sering bersifat pauci-basiler dan sering kali bermnifestasi sebagi TB ekstraparu. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF Ultra yang memiliki sensivitas tinggi ternyata dapat mendeteksi gen Mycobacterium Tuberculosis (MTB) pada cairan pleura. Conclusion: Penggunaan Xpert MTB/RIF Ultra pada cairan pleura menjadi salah satu alternatif penegakan diagnosis bakteriologis, sehingga diagnosis pleuritis tuberculosis (TB) pada pasien imunodefisiensi dapat dilakukan lebih cepat dengan sensitivitas yang mendekati kultur mikrobiologi.