BAHASA Fibroadenoma mammae atau FAM merupakan benjolan yang terdapat pada payudara dan merupakan tumor jinak. Salah satu penatalaksanaan medis pada FAM ialah dengan eksisi bedah. Salah satu efek samping yang timbul setelah eksisi bedah adalah nyeri. Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan dengan teknik farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu intervensi keperawatan dalam mengurangi nyeri dengan teknik non-farmakologi ialah terapi autogenik. Terapi autogenik merupakan salah satu terapi relaksasi yang berdasarkan konsentrasi pasif dengan menggunakan persepsi tubuh yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri dan mempunyai manfaat dalam menurunkan nyeri, mengurangi stres dan ketegangan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari terapi autogenik dalam mengurangi nyeri pada pasien post eksisi FAM dengan pendekatan asuhan keperawatan. Penelitian ini dilakukan kepada salah satu pasien post eksisi FAM dengan keluhan nyeri skala 5 saat beraktivitas dan skala 4 saat istrahat dengan indikator Numeric Rating Scale (NRS). Implementasi keperawatan terapi autogenik dilakukan kepada pasien selama 3 hari dengan durasi terapi 10 menit dan dilakukan 3 kali dalam sehari. Evaluasi yang didapatkan pada hari pertama nyeri pasien berkurang dari skala 5/4 menjadi skala nyeri 3/2, evaluasi hari kedua menjadi skala nyeri 2/1, evaluasi hari ketiga menjadi skala nyeri 1/0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi autogenik efektif dalam mengurangi nyeri pada pasien post eksisi FAM. Fibroadenoma mammae (FAM) is a benign breast tumor that presents as a lump. One of the medical treatments for FAM is surgical excision. A common side effect following surgical excision is pain. Pain management can be achieved through pharmacological and non-pharmacological methods. One non-pharmacological nursing intervention for pain relief is autogenic therapy. Autogenic therapy is a relaxation technique based on passive concentration and body perception, facilitated by self-suggestion, with proven benefits in reducing pain, stress, and muscle tension. This study aims to evaluate the effectiveness of autogenic therapy in reducing pain in patients following FAM excision, using a nursing care approach. The research was conducted on a post-FAM excision patient who reported pain at a level of 5 during activity and 4 at rest, as measured using the Numeric Rating Scale (NRS). The nursing implementation of autogenic therapy was carried out for 3 days, with each session lasting 10 minutes, performed three times a day. On the first day, the patient's pain decreased from a 5/4 scale to a 3/2 scale, on the second day it decreased to a 2/1 scale, and by the third day, the pain was reduced to a 1/0 scale. The results indicate that autogenic therapy is effective in reducing pain in post-FAM excision patients.