Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga Jawa dalam Novel Madrasah Gemuruh Ombak Karya Arini Hidajati Mutolib; Pamungkas, Onok Yayang
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 19 (2024): Proceedings of Webinar International Globalizing Local Wisdom: Integrating Cultural
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v19i.1344

Abstract

Penelitian yang berjudul Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga Jawa Dalam Novel Madrasah Gemuruh Ombak karya Arini Hidajati ini membahas tentang nilai pendidikan karater dalam Novel Madrasah Gemuruh Ombak Karya Arini Hidajati. Penelitian ini membahas nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung Novel Madrasah Gemuruh Ombak karya Arini Hidajati. Jenis penelitian ini adalah diskriptif kualitatif, data dalam novel akan dideskripsikan berupa data verbal yang mengungkapkan nilai-nilai pendidikan karakter pada novel Madrasah Gemuruh Ombak Karya Arini Hidajati. Pendekatan penelitian menggunakan analisis konten. Data yang digunakan adalah teks yang mengandung nilai pendidikan karakter dalam novel Madrasah Gemuruh Ombak karya Arini Hidajati. Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai pendidikan karakter dalam novel Madrasah Gemuruh Ombak karya Arini Hidajati sebagai berikut: Nilai religius meliputi salat, belajar mengaji dan zakat. Nilai jujur meluputi jujur dalam perbuatan. Nilai bertanggung jawab meliputi tanggung jawab terhadap adiknya, dan tanggung jawab sebagai orang tua. Nilai cinta damai meliputi menghindari konflik dan rukun. Nilai hormat meliputi hormat terhadap orang tua. Nilai narima meliputi selalu bersyukur. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tokoh yang ada di dalam novel Madrasah Gemuruh Ombak Karya Arini Hidajati memiliki karakter yang baik karena mereka bisa mengaplikasikan berbagai nilai-nilai karakter yang ada.
Pengembangan UMKM Angkringan Untuk Mendukung Perkembangan Ekonomi di Kemantren Tegalrejo Yogyakarta Fikri Budi Aulia; Mutolib; Cindy Meilona Wibowo; Maqsentio Anthony Langga Ratu; Riski Teguh Wiratsongko; Amhar Wildan Mufida; Lukman Sakurudin; Febriana Wulansari
CITAKARYA Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2023): Juli
Publisher : CITAKARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/citakarya.v1i02.488

Abstract

UMKM Angkringan adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang bergerak di bidang penjualan makanan atau minuman di dalam angkringan. Angkringan adalah warung kecil yang biasanya berlokasi di pinggir jalan ratau trotoar. Usaha ini umumnya terdapat di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal kuat dalam ekonomi kreatif yaitu sektor kuliner. Salah satu bentuk bisnis makanan tradisinonal yaitu UMKM angkringan yang merupakan sektor kuliner khas di Yogyakarta, dimana usaha ini merupakan usaha berjenis warung kaki lima dijual menggunakan gerobak. Kelurahan Tegalrejo merupakan salah satu wilayah yang berada di pusat kota Yogyakarta merupakan tempat dengan posisi strategis bagi masyarakat yang ingin menjalankan bisnis atau usaha berniaga. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Kemantren Tegalrejo di 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Tegalrejo, Kricak dan Karangwaru. Keberadaan UMKM Angkringan di Yogyakarta tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang lezat, tetapi juga mencerminkan budaya dan tradisi Jawa yang kaya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan lancar dengan adanya pembinaan dan pemberdayaan melalui optimalisasi media sosial baik pemasaran maupun dalam sistem pembayaran, pelatihan pelayanan kepada pelanggan serta, perbaikan variasi menu yang tetap mempertahankan budaya aslinya. Dampak dari kegiatan ini adalah dapat mengoptimalisasi kreativitas dan inovasi dalam berjualan khususnya umkm angkringan yang ada di kemantren Tegalrejo Yogyakarta agar lebih mempertahankan budaya asli angkringan meskipun di era modern saat ini.
Nilai Moral pada Syair Suluk Ngaji Jawa (Kajian Sosiologi Sastra) Mutolib; Onok Yayang Pamungkas
JIMAD: Jurnal Ilmiah Mutiara Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023): JIMAD - NOVEMBER
Publisher : PT. Penerbit Tiga Mutiara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61404/jimad.v1i2.168

Abstract

This research discusses the moral values ​​in Javanese Suluk Poetry under three titles, namely “Serate Pupils”, “Introspection” and “Ojo Dumeh”. In this research the author tries to examine the three suluk titles in everyday life. With social problems becoming more numerous and complicated, this research will relate them to existing social realities and will be linked to the values ​​that exist in Javanese suluk. In this research, we will discuss the moral values ​​of Suluk which are adopted from a literary sociology approach to analyze the moral values ​​contained in Javanese Suluk poetry, especially in two poems entitled “Serate Siswa”, “Introspection” and “Ojo Dumeh” . The focus of this research is on religious, social moral values ​​and human interaction with God as reflected in these literary works. This research uses qualitative methods with descriptive analysis techniques to describe and explore information related to the moral values ​​in the two poems. The results of research on the three titles of Syair Suluk Jawa show that the poem “Serate Disciple” emphasizes the importance of manners, simplicity, and respect for others, by describing the relationship between students and teachers as a reflection of the relationship between humans and God. On the other hand, the poems, “Introspection” and “Ojo Dumeh” highlight the wisdom in looking at age and death, reminding people to continue to worship selflessly, and live life humbly. In conclusion, Suluk Javanese poetry, through sociological analysis of literature, is able to convey a deep moral message regarding human relationships with God and others. This research contributes to the understanding of the moral values ​​contained in Javanese literary works, as well as maintaining and introducing the uniqueness of Javanese culture to society.