Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tafsir Maqâshidi: Definisi, Sejarah Perkembangan Dan Aplikasinya lufaefi, lufaefi; Lukita Fahriana
Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 14 No 2 (2024): Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/ulumuddin.v14i2.2596

Abstract

This article presents various aspects of knowledge about interperpretation of Qur’an, starting from definition, basic principles, epistemology, history of development, and application maqâshidî interpretation to verse of the Qur'an Surah An-Nisâ’[4]:60 about taghut. Analysis to interpret the verse in relation to maqâshidî interpretation is by using analysis maqâshid al-syarîah about the five basic principles in religion, namely maintaining religion (hifz ad-dîn), guard the soul (hifz an-nafs), guard the treasure (hifz al-mâl), guard the honor (hifz al-‘irdh), and guard descendants (hifz nashl). maqâshidî interpretation relevance becomes an analytical tool in understanding the verses of the Qur'an, so that there is a balance between the meaning of the text and the use of context.
Visi Moderasi Beragama dan Tantangan Lingkungan: Menelaah Peran Al-Qur'an dalam Pembentukan Etika Lingkungan Pertambangan lufaefi; Lukita Fahriana
Al-Maqrizi: Jurnal Ekonomi Syariah dan Studi Islam Vol. 2 No. 2 (2024): Al-Maqrizi: Jurnal Ekonomi Syariah dan Studi Islam
Publisher : ekonomi syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/amq.v2i2.44573

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peran Al-Qur'an dalam membentuk etika lingkungan pertambangan, terutama dalam konteks visi moderasi beragama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dalam bentuk studi literatur dan dengan sifat kajian yang eksploratif serta analitik. Metode yang digunakan ialah metode analisis teks (co-wrods anality) yang berfokus pada pemahaman konsep-konsep kunci seperti khalifah (pengelola bumi), mizan (keseimbangan), dan fasad (kerusakan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Al-Qur’an mewajibkan manusia menjaga bumi dari kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab, dan menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, yang memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan (Al-‘Araf: 56), manusia juga diberikan amanah menjaga bumi dan segala isinya,termasuk melakukan proses rehabilitasi lingkungan pasca pengelolahan tambang (Al-Ahzab: 72), dan mempertimbangkan dampak ekologis, sosial, dan ekonomi dari aktivitas pertambangan (Al-Baqarah: 269). Ketiga prinsip ini selaras dengan visi moderasi beragama yang mengajarkan prinsip tawazun (keseimbangan), ‘adl (keadilan), dan amanah (bijaksana). Dengan demikian pertambangan dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.