Dewasa ini energi listrik yang tersedia di Indonesia sebagian besar dikonsumsi oleh industri. Penggunaan Energi dalam industri banyak diserap oleh pemakaian motor listrik. Penggunaan motor ini sebagai penggerak peralatan-peralatan produksi. Untuk industri berskala menengah dan besar diperlukan jumlah motor listrik yang banyak. Motor listrik yang biasa digunakan umumnya adalah motor arus bolak-balik asinkron atau biasa disebut motor induksi. Motor induksi banyak digunakan disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain konstruksinya yang sederhana, harganya yang relatif murah. Menjaga kontinuitas atau kelancaran produksi merupakan hal pokok dalam suatu industri, hal ini berarti bahwa menjaga agar motor penggerak dapat terus beroperasi secara optimal merupakan hal yang sangat penting. Dalam pengoperasiannya sering dijumpai kondisi yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu dan bahkan dapat merusak jalannya motor penggerak.salah satunya terjadinya beban lebih atau over load. Salah satu penyebab gangguan pada motor induksi yang digunakan sebagai penggerak conveyor BLC yaitu gangguan beban lebih. Sistem proteksi yang digunakan pada pengaman motor induksi yang digunakan sebagai penggerak conveyor BLC di PT Dizamatra Powerindo yaitu menggunakan Thermal Overload Relay. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan yang telah dilakukan yang digunakan bahwa rating pada TOR yang terpasang adalah sebesar 340 Ampere sedangkan berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai sebesar 349.68 Ampere untuk mengamankan penggerak conveyor BLC di PT Dizamatra Powerindo sudah tepat karena sesuai hasil perhitungan.