Nurjaman, Ilham Muhamad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran ICMI Masa Kepemimpinan BJ Habibie (1990-2000) dalam Pembangunan Nasional Nurjaman, Ilham Muhamad; Samsudin, Samsudin; Sulasman, Sulasman
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 5, No 1 (2022): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v5i1.15925

Abstract

ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia) merupakan sebuah wadah para cendekiawan muslim yang lahir pada masa pemerintahan Orde baru. Lahirnya ICMI kala itu, membawa wajah baru Orde Baru, yang semula jauh dari umat muslim, kemudian terjadi proses Islamisasi oleh ICMI. Selain itu, Orde Baru yang dikenal dengan militarisme mulai terjalin harmonisasi dengan masyarakat sipil, yaitu umat Islam. Visi yang dibangun oleh ICMI adalah menguatkan Iman dan Takwa (IMTAK) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Metode penulisan artikel ini menggunakan metode penulisan sejarah dengan proses pengumpulan data heuristik dan analisis data melalui kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori gerakan sosial aktivisme Islam Quintan Wicktorowich. Kajian ini menemukan bahwa pada era kepemimpinan Habibie, pengaruh ICMI sangat besar perannya pada bidang pendidikan dan ekonomi. Kala itu, ICMI mampu membangun lembaga ekonomi yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Baitul Mal wa Tamwil. Hadirnya lembaga eknomi tersebut, mampu membawa masyarakat pulih dari krisis moneter saat itu. Pada masa kepemimpinan BJ Habibie, ICMI berada pada masa keemasan. Selain ditunjang dengan tokoh-tokoh yang berhimpun di ICMI, anggota-anggota organisasi yang berada di bawah kepemimpinan Habibie ini, mampu menempati kursi-kursi birokrasi. Maka dari itu, penelitian ini secara spesifik akan membahas pola gerakan ICMI pada masa kepemimpinan Habibie.
Transformasi Kisah Nabi Khidir: Kajian Historis dan Tekstual atas Narasi Al-Qur’an dan Sastra Suluk Sufistik Nusantara Rusmana, Dadan; Nurjaman, Ilham Muhamad; Ilham, Ilham; Kusmardani, Alex
FASTABIQ: JURNAL STUDI ISLAM Vol 6, No 1 (2025): Fastabiq: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47281/fas.v6i1.205

Abstract

This article examines the transformation of the story of Prophet Khidir from its Qur'anic narrative into Sufi literary expressions known as Serat Suluk in the Indonesian archipelago. The study focuses on the processes of spiritual reinterpretation and cultural recontextualization undertaken by local Sufi scholars in reshaping the character of Khidir to align with the mystical and cultural values of Javanese Islam. Employing historical research methods—including heuristics, source criticism, interpretation, and historiography—this study utilizes the theory of text transformation as its main analytical framework. The findings reveal that Sufi writers in the Nusantara did not alter the theological substance of Khidir’s story but constructed new narratives featuring localized mystical symbols and figures such as Sunan Kalijaga and Syekh Malaya. These figures function as seekers of divine knowledge and mystical insight under Khidir’s spiritual guidance. Such transformations reflect the adaptability of religious texts to local cultural contexts while preserving their core ethical and theological messages. Keywords: Prophet Khidir; Textual transformation; Sufi suluk; Islam Nusantara; Religious literature
Peran ICMI Masa Kepemimpinan BJ Habibie (1990-2000) dalam Pembangunan Nasional Nurjaman, Ilham Muhamad; Samsudin, Samsudin; Sulasman, Sulasman
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol. 5 No. 1 (2022): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v5i1.15925

Abstract

ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia) merupakan sebuah wadah para cendekiawan muslim yang lahir pada masa pemerintahan Orde baru. Lahirnya ICMI kala itu, membawa wajah baru Orde Baru, yang semula jauh dari umat muslim, kemudian terjadi proses Islamisasi oleh ICMI. Selain itu, Orde Baru yang dikenal dengan militarisme mulai terjalin harmonisasi dengan masyarakat sipil, yaitu umat Islam. Visi yang dibangun oleh ICMI adalah menguatkan Iman dan Takwa (IMTAK) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Metode penulisan artikel ini menggunakan metode penulisan sejarah dengan proses pengumpulan data heuristik dan analisis data melalui kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori gerakan sosial aktivisme Islam Quintan Wicktorowich. Kajian ini menemukan bahwa pada era kepemimpinan Habibie, pengaruh ICMI sangat besar perannya pada bidang pendidikan dan ekonomi. Kala itu, ICMI mampu membangun lembaga ekonomi yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Baitul Mal wa Tamwil. Hadirnya lembaga eknomi tersebut, mampu membawa masyarakat pulih dari krisis moneter saat itu. Pada masa kepemimpinan BJ Habibie, ICMI berada pada masa keemasan. Selain ditunjang dengan tokoh-tokoh yang berhimpun di ICMI, anggota-anggota organisasi yang berada di bawah kepemimpinan Habibie ini, mampu menempati kursi-kursi birokrasi. Maka dari itu, penelitian ini secara spesifik akan membahas pola gerakan ICMI pada masa kepemimpinan Habibie.