Agustin, Kartini Fujiyanti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Sosial Politik Pada Metodologi Penafsiran di Indonesia (Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi) Zulaiha, Eni; Agustin, Kartini Fujiyanti; Rahman, Nida Al
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 5, No 1 (2022): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v5i1.15538

Abstract

This paper tries to further examine the responses of commentators in the midst of the upheavals of the government during the Old Order, New Order, and Reformation eras. Interpretation which is a human product can be used as a parameter of Islam that the government running is state is in accordance with the teachings or not, so that in these three periods a continuous commentator was born with the politics that was going on at that time. The method used in this research is descriptive analysis based on library research. The findings of this study are that from the three periods of power, namely the Old Order, the New Order, and the Reformation, the are similarities in the style of interpretation used, namely Adab Ijtima’i, but different from the method of interpretation used, namely in the Old Order period, the method of interpretation used is the Tahlili method while the next two perioeds, namely the Thematic method according to the development of interpretation at that time.
Tafsir ‘Aqa'idi dalam Kajian Baru Agustin, Kartini Fujiyanti; Rahman, Nida Al; Zulaiha, Eni
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 5, No 2 (2022): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v5i2.18225

Abstract

Tulisan ini mencoba menelaah lebih lanjut mengenai tafsir ‘aqa>idi> dengan menjelaskan sejarah kemunculan corak ‘aqa>idi> dalam dunia tafsir al-Quran, batasan istilah pembahasannya, akseptabilitas para ulama serta contoh kitab-kitab tafsir bercorak ‘aqa>idi>. MetodeNyang digunakanndalam penelitiannini adalahndeskriptif analisisnberbasis penelitiannkepustakaan dengannpendekatan sejarah dan tafsir. Temuan dari penelitian ini bahwa Tafsir ‘Aqa>idi> merupakan salah satu nuansa penafsiran yang menggunakan teori-teori dan pendekatan Teologis. Sejarah kemunculan corak teologis ini bermula pada setelah terjadi perangnSiffin antarankelompok Alinbin Abi Thalibndengan Muawwiyahnbin AbunSufyan. Adapun batasan istilah tafsir ‘aqa>idi> mencakup pembahasan yang berkenaan dengan teologi ketuhanan dan politik kepemimpinan karena keduanya merupakan tema penting yang menyangkut ideologi sekte. Dalam  akseptabilitasnya, para ulama memberikan beberapa syarat yang dapat mengklasifikasikan tafsir ‘aqa>idi> dapat diterima ataukah tidak, diantara indikasi sebuah tafsir ‘aqa>idi> tidak dapat diterima adalah jika upaya penafsirannya terindikasi oleh hawa nafsu melegitimasi kelompoknya. Kitab-kitab tafsir bercorak ‘aqa>idi> dapat ditemukan dalam Tafsirnal-Kasysyaf karyanal-Zamakhsyarinyang bernuansanakidah Muktazilah, TafsirnMafatihnal-Ghaib karyanFakhruddinnAl-Razi yangnbermadzhab Asy’ariyyah serta Tafsir Al-Mizan yang ditulis oleh seorang tokoh Syiah, Husein Thabathaba’i.
Penafsiran Feminis Pada Ayat-Ayat Kesehatan Alat Reproduksi Wanita Agustin, Kartini Fujiyanti; Syam, Ishmatul Karimah; Zulaiha, Eni
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2023): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v2i1.21312

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Al-Qur’an dalam memahami ayat-ayat tentang reproduksi perempuan dan perubahan kultural yang terjadi terhadap diskriminasi gender khususnya terhadap reproduksi perempuan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan data pustaka dan sumber primer pada Qs. Al Baqarah: 222-223, Qs. Al Baqarah: 187 dan Qs. Luqman: 31 yang membahas mengenai haid, pembuahan dan kehamilan. Hasilnya, sifat haid yang disebutkan dengan adza banyak ditafsirkan oleh ulama terdahulu sebagai kotoran atau penyakit, sehingga banyak perempuan mengalami diskrimansi ketika haid. Begitupun dengan masalah pembuahan, banyak Wanita hanya dijadikan budak nafsu semata tanpa memperhatikan kondisi dan kesiapan dirinya. Ketika hamil pun banyak suami yang tidak terlalu memperhatikan istrinya, karena tidak merasakan sakit dan lelahnya masa kehamilan, sehingga banyak dari mereka abai dan menganggap bahwa itu sudah tugas dan kodrat seorang wanita. Seiring perkembangan zaman akhirnya membawa perubahan dan pergeseran makna tafsir pada ayat-ayat reproduksi khususnya, yang dipelopori oleh tokoh-tokoh feminis dunia dan Indonesia. Kesimpulannya, Al-Qur’an dan Islam telah membawa perubahan terhadap perlakuan diskriminasi masa Jahiliyah terhadap perempuan sampai saat ini. Allah SWT telah benar-benar mengangkat derajat perempuan dan memuliakannya Ketika melewati fase-fase dalam reproduksinya. Seorang laki-laki atau suami juga khususnya pada zaman ini dituntut untuk berbuat baik kepada istrinya dan membantunya melewati fase-fase tersebut. Sehingga tidak ada lagi tekanan dan diskriminasi perempuan yang seringkali hanya dianggap sebagai objek seksualitas. Penelitian sederhana ini diharapkan dapat memberi pengetahuan baru dan peringatan bagi laki-laki khususnya dalam memperlakukan seorang perempuan atau istrinya, dan dapat berguna bagi pengkaji Al-Qur’an dan masalah perempuan di masa depan.
Pengaruh Sosial Politik Pada Metodologi Penafsiran di Indonesia (Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi) Zulaiha, Eni; Agustin, Kartini Fujiyanti; Rahman, Nida Al
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol. 5 No. 1 (2022): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v5i1.15538

Abstract

This paper tries to further examine the responses of commentators in the midst of the upheavals of the government during the Old Order, New Order, and Reformation eras. Interpretation which is a human product can be used as a parameter of Islam that the government running is state is in accordance with the teachings or not, so that in these three periods a continuous commentator was born with the politics that was going on at that time. The method used in this research is descriptive analysis based on library research. The findings of this study are that from the three periods of power, namely the Old Order, the New Order, and the Reformation, the are similarities in the style of interpretation used, namely Adab Ijtima’i, but different from the method of interpretation used, namely in the Old Order period, the method of interpretation used is the Tahlili method while the next two perioeds, namely the Thematic method according to the development of interpretation at that time.
Tafsir ‘Aqa'idi dalam Kajian Baru Agustin, Kartini Fujiyanti; Rahman, Nida Al; Zulaiha, Eni
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol. 5 No. 2 (2022): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v5i2.18225

Abstract

Tulisan ini mencoba menelaah lebih lanjut mengenai tafsir ‘aqa>idi> dengan menjelaskan sejarah kemunculan corak ‘aqa>idi> dalam dunia tafsir al-Quran, batasan istilah pembahasannya, akseptabilitas para ulama serta contoh kitab-kitab tafsir bercorak ‘aqa>idi>. MetodeNyang digunakanndalam penelitiannini adalahndeskriptif analisisnberbasis penelitiannkepustakaan dengannpendekatan sejarah dan tafsir. Temuan dari penelitian ini bahwa Tafsir ‘Aqa>idi> merupakan salah satu nuansa penafsiran yang menggunakan teori-teori dan pendekatan Teologis. Sejarah kemunculan corak teologis ini bermula pada setelah terjadi perangnSiffin antarankelompok Alinbin Abi Thalibndengan Muawwiyahnbin AbunSufyan. Adapun batasan istilah tafsir ‘aqa>idi> mencakup pembahasan yang berkenaan dengan teologi ketuhanan dan politik kepemimpinan karena keduanya merupakan tema penting yang menyangkut ideologi sekte. Dalam  akseptabilitasnya, para ulama memberikan beberapa syarat yang dapat mengklasifikasikan tafsir ‘aqa>idi> dapat diterima ataukah tidak, diantara indikasi sebuah tafsir ‘aqa>idi> tidak dapat diterima adalah jika upaya penafsirannya terindikasi oleh hawa nafsu melegitimasi kelompoknya. Kitab-kitab tafsir bercorak ‘aqa>idi> dapat ditemukan dalam Tafsirnal-Kasysyaf karyanal-Zamakhsyarinyang bernuansanakidah Muktazilah, TafsirnMafatihnal-Ghaib karyanFakhruddinnAl-Razi yangnbermadzhab Asy’ariyyah serta Tafsir Al-Mizan yang ditulis oleh seorang tokoh Syiah, Husein Thabathaba’i.