Syam, Ishmatul Karimah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom dalam Al-Qur’an (Analisis Semiotika Saussure dan A.J. Greimas) Syam, Ishmatul Karimah; Taufiq, Wildan; Solehudin, Solehudin
Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin Vol 3, No 3 (2023): Agustus
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpiu.28445

Abstract

This research aims to examine more deeply the study of semiotics on the story of people who were doomed in the Qur'an, one of them being the Sodomites. Examining the values and messages conveyed through the signs and symbols in the story with a semiotic approach initiated by Ferdinand de Saussure in the form of signifiers and signifieds, syntagmatic and paradigmatic relations. As well as with the narrative semiotic approach initiated by A.J. Greimas in describing the storyline of the Prophet Luth. This study uses a descriptive-analytic method which is based on qualitative data about the story of Prophet Luth and the people of Sodom in the Qur'an using the semiotic approach of Saussure and A.J Greimas. Many studies of the Qur'an have begun to be carried out using a semiotic approach in its interpretation. Deeper research on one of the stories in the Qur'an with a semiotic approach will lead us to many lessons and reveal the secrets behind the symbols and signs that exist in it. The result of this research is, it is found that the story of Prophet Luth and his people in the Qur'an is repeated many times by Allah with different verses and different storylines. In fact, it is part of the symbol that repetition occurs to give its respective purpose in several different places and as a complement to one another. Likewise, with Saussure's theory, there are many symbols and signs that God sent to commemorate them as well as us. The actions they commit are called heinous acts because they are the same as adultery, so the punishment for them according to fiqh scholars is the same as haad for adultery. As well as the narrative story of Prophet Luth which is more directed in a more directed manner with the Greimas narrative. Then the teachings and moral messages from the story of Prophet Luth can be wisdom and lessons for the people after him. This research is still limited to symbols in general, so future research can reveal symbols and signs and the secrets behind the language and every word in the verse.
Kajian Historis Tafsir Falsafi Syam, Ishmatul Karimah; Alfathah, Suryana; Zulaiha, Eni; Ahmad, Khader
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 6, No 1 (2023): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v6i1.18321

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah corak tafsir falsafi meliputi sejarah kemunculan tafsir falsafi, batasan tafsir falsafi, perdebatan ulama tentang tafsir falsafi, dan kitab-kitab tafsir yang bercorak falsafi. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan melalui studi kepustakaan dengan pendekatan sejarah dan tafsir. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa Tafsir Falsafi adalah salah satu corak penafsiran yang menggunakan teori-teori dan pendekatan filsafat. Sejarah kemunculan corak falsafi ini bermula pada dinasti Abbasiyah dimana pada kekhalifahan Al-Manshur, banyak sekali buku-buku filsafat yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab sehingga menyebabkan masuknya kajian-kajian filsafat ke dalam dunia Islam terkhusus pada khazanah penafsiran Al-Quran. Adapun batasan dalam tafsir falsafi meliputi pembahasan-pembahasan seputar filsafat seperti wujud tuhan, sifat-sifat Allah, dan juga terkait ayat-ayat mutasyabihat. Corak tafsir falsafi tentunya menuai pro dan kontra, di antaranya yang menolak adalah karena corak falsafi menggunakan akal dan teori-teori filsafat yang bertentangan dengan ajaran dan aqidah Islam. Adapun yang mendukung adalah karena mereka menganggap ada titik temu antara filsafat dengan agama dan juga tafsir. Kitab-kitab yang bercorak falsafi di antaranya adalah kitab Fushus Al-Hikam karya Al-Farabi, Rasail Ibnu Sina, Rasail Ikhwan As-Shafa, Mafatih Al-Ghaib karya Fakhrudin Ar Razi dan Tafsir Al Mizan karya Thabathaba’i. Penelitian sederhana ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para pengkaji Al-Quran dan tafsirnya.
Types and Purposes of Kinayah in the Qur’an Syam, Ishmatul Karimah; Komarudin, Edi; Taufiq, Wildan
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 1 No. 1 (2022): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v1i1.19394

Abstract

This study aims to examine and explain kinayah, including the meaning, types, function, and purpose in the Qur'an. This research is qualitative by going through library research and research. This study concludes that kinayah is included in one of the balaghah sciences which discusses the meaning of a word not only from the prevalence of its meaning, but also its meaning can be understood with its true meaning. Kinayah also has several types and the distribution of each type. The purpose of the existence of kinayah in the Qur'an, among others, is to remember the greatness of God, beautify words, avoid taboo sentences, and the like. This simple research is expected to benefit and add insight to religious studies, especially in the language field.
Penafsiran Feminis Pada Ayat-Ayat Kesehatan Alat Reproduksi Wanita Agustin, Kartini Fujiyanti; Syam, Ishmatul Karimah; Zulaiha, Eni
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2023): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v2i1.21312

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Al-Qur’an dalam memahami ayat-ayat tentang reproduksi perempuan dan perubahan kultural yang terjadi terhadap diskriminasi gender khususnya terhadap reproduksi perempuan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan data pustaka dan sumber primer pada Qs. Al Baqarah: 222-223, Qs. Al Baqarah: 187 dan Qs. Luqman: 31 yang membahas mengenai haid, pembuahan dan kehamilan. Hasilnya, sifat haid yang disebutkan dengan adza banyak ditafsirkan oleh ulama terdahulu sebagai kotoran atau penyakit, sehingga banyak perempuan mengalami diskrimansi ketika haid. Begitupun dengan masalah pembuahan, banyak Wanita hanya dijadikan budak nafsu semata tanpa memperhatikan kondisi dan kesiapan dirinya. Ketika hamil pun banyak suami yang tidak terlalu memperhatikan istrinya, karena tidak merasakan sakit dan lelahnya masa kehamilan, sehingga banyak dari mereka abai dan menganggap bahwa itu sudah tugas dan kodrat seorang wanita. Seiring perkembangan zaman akhirnya membawa perubahan dan pergeseran makna tafsir pada ayat-ayat reproduksi khususnya, yang dipelopori oleh tokoh-tokoh feminis dunia dan Indonesia. Kesimpulannya, Al-Qur’an dan Islam telah membawa perubahan terhadap perlakuan diskriminasi masa Jahiliyah terhadap perempuan sampai saat ini. Allah SWT telah benar-benar mengangkat derajat perempuan dan memuliakannya Ketika melewati fase-fase dalam reproduksinya. Seorang laki-laki atau suami juga khususnya pada zaman ini dituntut untuk berbuat baik kepada istrinya dan membantunya melewati fase-fase tersebut. Sehingga tidak ada lagi tekanan dan diskriminasi perempuan yang seringkali hanya dianggap sebagai objek seksualitas. Penelitian sederhana ini diharapkan dapat memberi pengetahuan baru dan peringatan bagi laki-laki khususnya dalam memperlakukan seorang perempuan atau istrinya, dan dapat berguna bagi pengkaji Al-Qur’an dan masalah perempuan di masa depan.