Putri, Cindryasih Rahma
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN KALSIUM KARBONAT (CACO3) DAN CANGKANG KERANG TERHADA KUAT TEKAN PADA LOW CEMENT CONCRETE (LCC) Putri, Cindryasih Rahma; D.P., Dian Arumningsih; Susila, Herman
Journal of Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 3 No 2 (2024): JCEIT
Publisher : Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jceit.v3i2.4035

Abstract

Indonesia adalah negara yang berkomitmen terhadap pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, termasuk daerah tertinggal. Pengaruh pembangunan berkelanjutan telah mendorong penggunaan semen dan penggunaannya semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat merusak lingkungan, karena untuk setiap juta ton semen yang diproduksi, satu juta ton gas CO? dihasilkan dan dilepaskan ke atmosfer.mempertimbangkan bahwa 8-10% dari total emisi CO? di seluruh dunia berasal dari produksi semen. Studi ini memecahkan masalah ini dengan menggunakan beton rendah semen yang ramah lingkungan dan ekonomis dengan menggunakan kalsium karbonat dan bubuk kerang yang inovatif. Kalsium karbonat (CaCO?) merupakan bahan baku semen Portland dan tidak melalui proses pembakaran sehingga dapat digunakan sebagai alternatif beton ramah lingkungan. Cangkang kerang banyak mengandung kalsium (CaO) dan bersifat basa. Selain itu, ia juga mengandung silika dan aluminium oksida, sehingga berpotensi menjadi pengganti material semen. Pada tahap ini dilakukan tahap mixed design berdasarkan SNI 7656-2012. Pengujian yang dilakukan menunjukkan hasil optimal pada masing-masing inovasi yaitu pemberian 15% kalsium karbonat dan 20% kerang, sehingga menghasilkan kuat tekan rata-rata beton umur 28 hari sebesar 27 MPa, 34 MPa, 37 MPa, dan 38 MPa. Dapat disimpulkan bahwa LCC kalsium karbonat dan cangkang mempunyai kuat tekan paling tinggi, lebih tinggi 7,4 % dan mampu bersaing dengan beton normal