Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Role of the Discovering Democracy Program in Addressing Citizenship and Civic Education Issues in Australia Liana Anisa Putri; Muhammad Muslim Hidayatulloh
International Journal of Technology and Education Research Vol. 3 No. 01 (2025): January - March, International Journal of Technology and Education Research (I
Publisher : International journal of technology and education research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijeter.v3i01.1518

Abstract

In the 1960s Australia experienced a decline in the teaching of Civics Education. Some problems in civic education in Australia such as national identity, too much weight on Civics learning and the most serious is the lack of youth participation in citizenship. In the 1990s civic education experienced a revival, this was marked by the emergence of the Discovering Democracy program which was created to overcome existing problems. Using the literature study method, researchers examined the role of the Discovering Democracy program in Australia. Deficiencies in the understanding and skills of some teachers in the field of civic education are the focus of revamping this program. The aim is to equip young people with the necessary skills to better participate through education in schools. One way to achieve this goal is to involve students in their everyday environment. This program has a large contribution in citizenship education in Australia. Many schools report that, after this program teachers feel much more confident to teach citizenship and citizenship than before.
Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas VII SMP Muhammad Muslim Hidayatulloh; Salma Nur Sofiyyah
Journal of Education Action Reseach Vol 9 No 1 (2025): February
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jear.v9i1.90597

Abstract

Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila masih rendah. Metode pembelajaran yang digunakan kurang menarik minat peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas VII. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur dalam penelitian ini dilakukan 2 siklus meliputi tahap pendahuluan, pelaksanaan tindakan berupa perenecenaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII yang berjumlah 32 orang. Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, lembar observasi dan catatan lapangan serta dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan lembar pengamatan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam keaktifan peserta didik dalam pembelajaran melalui penerapan model PBL pada 1 dan siklus 2. Kedelapan indikator kriteria keaktifan peserta didik dalam pembelajaran meliputi peserta didik lebih aktif dalam memperhatikan penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, berdiskusi kelompok, mengerjakan soal, mempresentasikan hasil pekerjaan, dan merefleksikan proses pembelajaran menunjukkan hasil siklus 1 presentase keaktifan sebanyak 62,98% dan presentase keaktifan peserta didik di siklus 2 sebanyak 78,02%. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan ini menunjukkan peran dari model pembelajaran PBL yang dapat memberikan dampak positif dalam mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
Penguatan Etika Digital Mahasiswa Melalui Pembuatan Modul Beretika Digital dalam Pembelajaran Dewi Ika Sari; Muhammad Muslim Hidayatulloh
Tarbiya Islamica Vol. 13 No. 1 (2025): Januari - Juni
Publisher : Fakutas Tarbiyah Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/ti.v13i1.4034

Abstract

Penelitian ini mengembangkan modul pedoman beretika digital untuk meningkatkan kompetensi kewarganegaraan digital mahasiswa, dengan mengintegarasian teori maqasid syariah yang menekankan aspek agama, jiwa, dan akal sebagai landasan teroritis utama kerangka modul. Menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model Hannafin & Peck (analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, dan implementasi). Model ini menekankan tiga tahap inti (analisis kebutuhan, desain, pengembangan/implementasi) yang bersifat siklus dan fleksibel, memungkinkan revisi cepat berdasarkan masukan ahli dan uji coba lapangan. Survei melibatkan 200 mahasiswa menggunakan angket dengan skala likert 1-4 untuk mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa. Hasil survei mengungkap perilaku rendahnya etika digital seperti: penggunaan gawai tidak relevan saat kuliah, plagiarisme konten AI, cyberbullying, komunikasi digital kurang sopan, dan ketidakdisiplinan dalam perkuliahan daring. Analisis menunjukkan empat faktor penyebab: (1) iklim akademik yang kurang mendukung, (2) ketimpangan antara ketergantungan teknologi dan pemahaman etika, (3) keterbatasan literasi digital mahasiswa, dan (4) normalisasi kebiasaan buruk seperti plagiarisme. Modul yang dikembangkan mencakup materi konsep etika digital, prinsip perilaku etis di ruang digital, serta latihan reflektif-evaluatif. Hasil uji-t membuktikan modul signifikan meningkatkan pemahaman etika digital sebesar 48% (p < 0.05) pada kelompok eksperimen dibanding kontrol. Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi pedoman etika digital berbasis nilai dalam kurikulum perguruan tinggi. Rekomendasi penelitian meliputi: (1) pelatihan dosen dalam penerapan modul, (2) penelitian longitudinal untuk dampak jangka panjang, dan (3) kolaborasi dengan pemangku kebijakan untuk menyusun standar nasional etika digital.