Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Empowering Community Waste Management and Sustainable Practices in Paledang Village through the 4P, Vertical Garden, and PHBS Programs Annisa, Annisa; Wandani, Ratu Aprillya; Az Zahra, Aisyah; Giovano Alfi, Dion Naldiza; Nuryantika, Fitria; Pellycia, Cheren; Syamsiyah, Sita Afrea; Yoga Pratama, Aldrichsyah; Amarulhaq, Muhamad Arham
SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Teknologi dan Aplikasi) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/spekta.v5i2.9532

Abstract

Background: The population increase in Paledang has led to waste issues. Limited land forces many residents to use rivers as dumping sites, exacerbated by the distance and uphill terrain of waste disposal facilities. Indifference to cleanliness further sustains this behavior. Land scarcity also limits agricultural activities; Women Farmer Groups (KWT) can only farm on a 3x10 m plot, restricting crop variety and quantity. Economic challenges make it difficult for KWT to afford fertilizers, hindering their planting efforts. Contribution: Through this activity, residents of Palendang can apply their knowledge of waste processing and sorting, engage in gardening in limited spaces, and collaborate independently in the further promoted activities. Method: To address the issues mentioned above, a program called 4P (Education, Sorting, Processing, Utilization) for household waste was designed. Additionally, a vertical garden program was introduced to promote the utilization of narrow and limited spaces using walls and vertical areas. There is also a program aimed at implementing a healthy lifestyle (PHBS). Results: The results of these programs include the transfer of knowledge on waste sorting and processing into fertilizer and ecobricks, the expansion of KWT planting areas onto sloped land, as well as educational handbooks and videos that can be independently used by the community. Conclusion: Feedback from the residents of Paledang indicates that the 4P Program, vertical garden, and PHBS can be considered as alternative solutions to reduce waste and river pollution, address land and fertilizer limitations for KWT, and provide a means for socializing a clean and healthy lifestyle sustainably through the creation of guidebooks and educational videos
Pengembangan Modul Front-End KMS Desa Digital untuk meningkatkan adopsi Inovasi Digital pada Desa di Indonesia Nurhadryani, Yani; Nuryantika, Fitria; Hermadi, Irman; Ahmad, Hafidlotul Fatimah
Jurnal Ilmu Komputer dan Agri-Informatika Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jika.12.1.72-78

Abstract

Indonesia memiliki jumlah desa yang sangat besar, yaitu sebanyak 83.794 desa, sehingga transformasi digital memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Desa digital adalah desa yang menerapkan teknologi informasi untuk mendorong efisiensi pelayanan publik, penguatan ekonomi masyarakat desa, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Namun, rendahnya literasi digital dan terbatasnya kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala dalam implementasi desa digital. Penelitian sebelumnya yang bekerja sama dengan FAO pada program Digital Village Initiative (2023) telah menghimpun data melalui pendekatan etnografi terhadap 160 desa digital dan 100 inovasi digital yang dikategorikan dalam 10 kelompok, seperti Agri-Food Marketing and E-commerce, E-Government, Smart Farming, dan Social Service. Sayangnya, informasi desa digital saat ini tersebar secara tidak terstruktur sehingga sulit diakses dan dimanfaatkan oleh desa lain. Penelitian ini bertujuan mengembangkan platform Knowledge Management System (KMS) desa digital menggunakan pendekatan Prototyping melalui tahapan komunikasi, perencanaan cepat, desain, pembuatan prototipe, dan evaluasi. KMS ini ditujukan bagi inovator, perangkat desa, dan masyarakat desa, serta dapat diakses secara publik. Modul yang dikembangkan memuat informasi inovasi digital dalam 10 kategori beserta deskripsinya, profil inovator, profil desa digital, serta fitur asesmen kesiapan digital desa. Hasil ini diharapkan dapat mempercepat diseminasi pengetahuan dan adopsi inovasi digital antar desa di Indonesia.