Gunawan, Tjwanda Putra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan Prototipe Sistem Berbasis IoT untuk Monitoring dan Estimasi Biaya Konsumsi Air di Kos-kosan Ardhi, Setya; Gunawan, Tjwanda Putra; Sugiono, Judi Prajetno; Harianto, Reddy Alexandro; Muhammad, Fathan Alif
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2024: Menjembatani Energi Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau melalui Transformasi Riset dan Teknologi T
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya air adalah elemen vital bagi kehidupan. Salah satu masalah utama yang dihadapi manusia adalah kesulitan dalam memantau penggunaan air secara mandiri, yang seringkali menyebabkan pengeluaran membengkak. Hal ini sangat dirasakan oleh pemilik usaha kos atau rumah kontrakan, di mana biaya air sering kali dibagi rata meskipun pemakaian berbeda di setiap unit. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pemantauan penggunaan air serta penghitungan biaya yang akurat. Sistem ini menggunakan sensor waterflow YF-S201 untuk mengukur aliran air pada setiap pengguna, solenoid valve 24V untuk mengontrol aliran air, dan modul RTC untuk pengaturan waktu. Arduino Uno bertindak sebagai pusat pengendali, mengolah data dari sensor dan RTC, lalu menyimpannya di SDCard sebelum dikirim oleh Wemos D1 mini ke database server lokal. Website digunakan sebagai antarmuka visual, memungkinkan pengguna melihat jumlah penggunaan air dan biaya yang harus dibayar. Uji coba menunjukkan bahwa sensor Waterflow A dan B dalam rentang 1-60 liter memiliki Mean Absolute Error masing-masing 1450,7 liter (MAPE 5,906%) dan 2057,01 liter (MAPE 6,061%). Data penggunaan air dan perhitungan biaya berhasil ditampilkan di website. Sistem ini diharapkan membantu mengurangi pengeluaran yang tidak terpantau dan menyediakan informasi akurat mengenai konsumsi air.
Pengendalian Suhu dan Kelembaban Budidaya Jamur Kuping dengan Kendali PID Penalaan Ziegler-Nichols Ardhi, Setya; Gunawan, Tjwanda Putra; Tjandra, Suhatati
Intelligent System and Computation Vol 5 No 2 (2023): INSYST: Journal of Intelligent System and Computation
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (d/h Sekolah Tinggi Teknik Surabaya)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52985/insyst.v5i2.309

Abstract

Budidaya tumbuhan jamur kuping bisa menjadi  sumber bahan pangan alternatif serta menjadi sumber pendapatan. Salah satu yang menjadi kendala dalam budidaya tumbuhan jamur kuping dalam produktifitas budidaya jamur kuping adalah proses pembesaran atau inkubasi. Hasil optimal yang diperoleh dalam budidaya jamur kuping adalah memerlukan suhu dan kelembaban yang ideal dalam kumbung. Penerapan pengendali PID menggunakan kaidah tunning Ziegler-Nichols metode pertama pada budidaya jamur kuping yang dilengkapi dengan sistem pengendali suhu dan kelembaban akan sangat membantu proses inkubasi tersebut. Dengan menggunakan aturan Ziegler-Nichols dari pendekatan pertama, nilai konstanta PID ditentukan setelah tanaman diidentifikasi berdasarkan karakteristik respons sistem. Desain perangkat keras kumbung jamur kuping prototipe mengintegrasikan generator kabut, generator panas, dan sensor DHT22 untuk membaca suhu dan kelembapan, dengan Arduino Uno yang berfungsi sebagai pengendali pusat melalui penggunaan sketsa program PID dan PWM. Berdasarkan analisa data yang dilakukan dengan hasil analisa respon pada kendali kelembaban diberikan setpoint terbaik pada nilai 85 sehingga menghasilkan nilai overshoot sebesar 3,1% RH dan Error Steady State sebesar 1,7% RH, sedangkan untuk kendali suhu diberikan setpoint terbaik pada nilai 26 sehingga menghasilkan nilai overshoot sebesar 0,7℃ dan error steady state sebesar 0,2℃. Oleh karena itu konsumsi daya total seluruh sistem sebesar 31,16 watt pada posisi setpoint terbaik. Semua itu dilakukan pada prototipe kumbung jamur dengan volume ruangan sebesar 7m3 yang menampung 48-52 baglog.