Furqon, Faqih Nurmaulana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEHUJJAHAN HADITS AHAD DALAM PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI Sulistiani, Sulistiani; Furqon, Faqih Nurmaulana; Arifin, Azis
Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia Vol. 3 No. 5 (2024): Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia
Publisher : Anfa Mediatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadits ahad dianggap sebagai sumber hukum kedua setelah Hadits Mutawattir. Karena itu, Hadits Mutawattir tidak lagi perlu diuji kebenarannya. Sebaliknya, Hadits ahadlah yang perlu diuji validitasnya. Salah satu ulama kontemporer terkemuka, Syeikh Imam Al-Ghazali, memiliki pandangan tersendiri mengenai hal ini. Artikel ini membahas bagaimana Syeikh Al-Ghazali melihat kedudukan Hadits Ahad, serta mengkritik kelemahan matan beberapa Hadits Ahad, meskipun ulama klasik menganggapnya shahih. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka, yang berarti mengumpulkan informasi dari berbagai jurnal tentang kritikan syeikh Al-Ghazali. Menurut Syeikh Al-Ghazali, memilih untuk tidak mengamalkan hadis ahad tidak masalah, asalkan tidak berkaitan dengan iman atau rukun islam. Kritikannya terhadap hadis ahad tidak berarti ia menolak semua hadis; sebaliknya, ia meminta para peneliti hadis untuk memahami hadis dengan lebih teliti, terutama yang belum jelas kedudukannya
KEHUJJAHAN HADITS AHAD DALAM PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI Sulistiani, Sulistiani; Furqon, Faqih Nurmaulana; Arifin, Azis
Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia Vol. 3 No. 5 (2024): Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia
Publisher : Anfa Mediatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadits ahad dianggap sebagai sumber hukum kedua setelah Hadits Mutawattir. Karena itu, Hadits Mutawattir tidak lagi perlu diuji kebenarannya. Sebaliknya, Hadits ahadlah yang perlu diuji validitasnya. Salah satu ulama kontemporer terkemuka, Syeikh Imam Al-Ghazali, memiliki pandangan tersendiri mengenai hal ini. Artikel ini membahas bagaimana Syeikh Al-Ghazali melihat kedudukan Hadits Ahad, serta mengkritik kelemahan matan beberapa Hadits Ahad, meskipun ulama klasik menganggapnya shahih. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka, yang berarti mengumpulkan informasi dari berbagai jurnal tentang kritikan syeikh Al-Ghazali. Menurut Syeikh Al-Ghazali, memilih untuk tidak mengamalkan hadis ahad tidak masalah, asalkan tidak berkaitan dengan iman atau rukun islam. Kritikannya terhadap hadis ahad tidak berarti ia menolak semua hadis; sebaliknya, ia meminta para peneliti hadis untuk memahami hadis dengan lebih teliti, terutama yang belum jelas kedudukannya