Arianty, A.A.A Arun Suwi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Model Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk Pemberdayaan Perempuan Berbasis Pendampingan Melalui Pelatihan Cake Decoration di Desa Batuan Wirawan, Putu Eka; Arianty, A.A.A Arun Suwi; Dewi, I Gusti Ayu Melistyari; Susanti, Luh Eka; Sari, Komang Ratih Tunjung
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Februari
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jam.v1i1.1

Abstract

Desa Batuan merupakan salah satu destinasi wisata Bali yang memiliki Kawasan wisata budaya yang menawarkan permukiman tradisional. Desa Batuan merupakan jalur pariwisata menuju ke daerah wisata Ubud. Sejalan dengan perkembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar yang mengembangkan pariwisata khususnya di bidang kuliner sebagai daya tarik wisata. Hal ini jelas dapat memberikan peluang dan ancaman bagi masyarakat Desa Batuan. Peluangnya adalah kesempatan masyarakat mendapatkan pekerjaan menjadi besar, karena adanya penyediaan pelayanan kepada wisatawan. Ancamannya, masih rendahnya pendidikan serta pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat lokal. Pada kesempatan ini, IPB Internasional melakukan kerjasama dengan Desa Adat Batuan Gianyar untuk memberikan pelatihan dasar perhotelan khususnya pelatihan cake decoration. Adapun pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pemerdayaan kelompok wanita di Desa Batuan. Pengabdian masyarakat ini juga diharapkan akan menjadi Langkah awal kegiatan pengembangan dan pendampingan desa wisata ataupun kegiatan lain selanjutnya antara IPB Internasional dan Desa Adat Batuan Gianyar. Berdasarkan permintaan dari Desa Adat Batuan Gianyar dibutuhkan beberapa kegiatan sebagai berikut: Pelatihan cake decoration. Sasaran pokok kegiatan ini adalah Ibu-Ibu PKK Desa Batuan sebanyak 25 orang. Dipilihnya Ibu-Ibu PKK ini didasari atas asumsi keinginan yang sangat tinggi dan adanya dorongan positif dari Bendesa Adat Desa Batuan. Memperhatikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat maka metode yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan dilakukan dengan metode partisipatory rural appraisal (PRA) dan metode knowledge transfer.
Perbandingan Dua Jenis Kunyit sebagai Rekomendasi Bahan Dasar Pembuatan Kunyit Asam Karuni, Ni Komang Ayu Citta; Arianty, A.A.A Arun Suwi
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Februari 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i2.722

Abstract

Perbandingan Dua Jenis Kunyit sebagai Rekomendasi Bahan Dasar Pembuatan Kunyit Asam Karuni, Ni Komang Ayu Citta; Arianty, A.A.A Arun Suwi
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Februari 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i2.722

Abstract

Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mencari perbandingan dua jenis kunyit yaitu kunyit kuning dan kunyit putih dari segi rasa, aroma, tekstur dan warna saat dijadikan jamu kunyit asam, serta mencari minat beli konsumen pada jamu kunyit asam jika dijadikan sebuah produk hotel. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan dengan membuat jamu kunyit asam menggunakan kunyit kuning dan kunyit putih, sampel pada penelitian ini berjumlah 35 orang, dengan metode pengumpulan data kuesioner, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu jamu kunyit asam menggunakan kunyit kuning (P1) dari segi rasa mendapatkan kriteria sangat enak, segi aroma mendapatkan kriteria wangi, segi tekstur mendapat kriteria kental, dan segi warna mendapatkan kriteria cukup menarik. Kemudian jamu kunyit asam menggunakan kunyit putih (P2) dari segi rasa mendapatkan kriteria cukup enak, segi aroma mendapatkan kriteria kurang beraroma, segi tekstur mendapatkan kriteria kental, dan segi warna mendapatkan kriteria cukup menarik. Perbandingan kedua jenis kunyit ini saat dijadikan jamu kunyit asam ada pada rasa dan aroma yang mana kunyit kuning (P1) lebih enak dari segi rasa dan lebih wangi dari segi aroma dibandingkan dengan kunyit putih (P2). Pada pembuatan jamu kunyit asam disarankan menggunakan kunyit kuning karena dapat memberikan rasa dan aroma yang lebih baik. The purpose of this study is to find a comparison of two types of turmeric, namely yellow turmeric and white turmeric in terms of the taste, aroma, texture and color when it is made into turmeric tamarind herbal drinks or jamu kunyit asam, and to find consumer’s interest in this herbal drinks. The research approach used was experimental research. The study is made by making this turmeric tamarind herbal drinks with yellow and white turmeric, with 35 peoples in this study as a sample, using the method of collecting data from the questionnaire, observation and documentation. As a result of this study, using yellow turmeric (P1) in terms of taste get very good criteria, in terms of aroma get fragrant, texture get viscous criteria, and color get quite interesting criteria, then as a result using white turmeric (P2) in terms of taste get pretty good criteria, in terms of aroma get less scented criteria, texture does get viscous criteria, and color does get quite interesting criteria. This comparison of these two varieties of turmeric is in the flavor and aroma of, which a yellow turmeric (P1) is more particular in taste and more fragrant in aroma than white turmeric (P2). A yellow turmeric is recommended for making a better flavor and aroma.