Putra, Angga Mahardika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Beta Saham sebagai Keputusan Investasi pada PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan PT Bayan Resources Tbk Periode Tahun 2013 – 2022 Ningrum, Retno Widya; Putra, Angga Mahardika
In Search (Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism) Vol 22 No 2 (2023): In Search
Publisher : LPPM UNIBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/insearch.v22i2.781

Abstract

Pada tahun 2022 realisasi produksi batu bara di Indonesia sebesar 103 persen dari target atau sebesar 687 juta ton dari 663 juta ton menjadi yang berasal dari permintaan domestik dan ekspor. Terdapat 2 saham industri batu baru yang masuk ke dalam 10 saham dengan kapitalisasi terbesar yaitu PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan kapitalisasi pasar masing-masing sebesar Rp 700 triliun dan Rp 123 triliun. Kapitalisasi pasar yang besar biasanya menjadi salah satu hal menarik bagi investor. Investasi saham bertujuan untuk memperoleh imbal hasil, sedangkan imbal hasil searah dengan risiko. Salah satu cara mengukur risiko yaitu dengan menghitung nilai beta saham tersebut yang bertujuan untuk melihat sensitivitas imbal hasil saham terhadap imbal hasil pasar (IHSG) sehingga investor dapat mengetahui saham mana yang baik sebagai alternatif investasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan perhitungan beta menggunakan Microsoft Excel dan menganalisis hasil tersebut serta menyimpulkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah imbal hasil ADRO dan BYAN memiliki tren positif khususnya 2 tahun terakhir. Namun jika dilihat dari hasil perhitungan beta ADRO cenderung bergerakan lebih stabil dibandingkan dengan BYAN. Adapun keputusan investasi yang dapat diambil oleh investor yaitu lebih baik membeli ADRO. Namun, hal ini juga tidak mutlak bagi investor karena setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda.