This article discusses the existence of women in the novel "Merahnya Merah" by Iwan Simatupang. The study uses a qualitative descriptive method. Data were collected through careful reading of the novel and extraction of quotes that describe the existence of women. The data were then analyzed qualitatively using the theory of existentialist feminism. The findings of the study show that female characters in the novel display their existence through work, becoming intellectual agents, and rejecting gender subordination. They show courage, independence, and rejection of male domination, in line with the concept of existentialist feminism. The novel also depicts the existence of women as active subjects who oppose patriarchal norms. Female characters such as Maria and Fifi show the potential of women to be independent, think critically, and oppose gender subordination.Keywords: existentialism; feminism; novel Abstrak: Artikel ini mendiskusikan eksistensi perempuan dalam novel "Merahnya Merah" karya Iwan Simatupang. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui pembacaan teliti terhadap novel dan ekstraksi kutipan yang menggambarkan eksistensi perempuan. Data kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teori feminisme eksistensialis. Temuan penelitian menujukkan bahwa tokoh perempuan dalam novel menampilkan eksistensi diri mereka melalui pekerjaan, menjadi agen intelektual, dan menolak subordinasi gender. Mereka menunjukkan keberanian, kemandirian, dan penolakan terhadap dominasi laki-laki, sejalan dengan konsep feminisme eksistensialis. Dalam novel juga tergambar eksistensi perempuan sebagai subjek aktif yang menentang norma-norma patriarki. Tokoh perempuan seperti Maria dan Fifi menunjukkan potensi perempuan untuk mandiri, berpikir kritis, dan menentang subordinasi gender.Katakunci: eksistensialisme; feminisme; novel