Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Beras Sebagai Makanan Pokok: Faktor Penyebab Ketergantungan Dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia Habibah, Lillah; Futri, Adellia; Khuzaeri, Arida Putri; Farel Shidqi; Wulan Agustia Winata; Deris Desmawan
Bursa : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah, Yayasan Mentari Meraki Asa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jeb.v3i2.570

Abstract

Beras merupakan makanan pokok utama bagi masyarakat Indonesia. Anda pasti sering mendengar ungkapan ini, "kalau belum makan nasi berarti belum makan". Produksi beras di Indonesia lebih tinggi dibandingkan produksi bahan pangan lainnya. Masyarakat Indonesia sudah memiliki ketergantungan terhadap pangan beras. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab ketergantungan beras di Indonesia dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. Analisis data menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap beras ini disebabkan oleh perilaku masyarakat Indonesia yang sudah turun temurun untuk mengonsumsi beras. Ketergantungan terhadap pangan beras dapat berdampak positif maupun negatif terhadap perekonomian di Indonesia. Rice is the main staple food for Indonesian people. You must have often heard these words, "if you haven't eaten rice, it means you haven't eaten". Rice production in Indonesia is higher than the production of other food ingredients. Indonesian people already have a dependence on rice food. This study aims to analyze the factors causing rice dependence in Indonesia and its impact on the Indonesian economy. Data analysis uses qualitative methods. The results of the study show that this dependence on rice is caused by the hereditary behavior of Indonesian people to consume rice. Dependence on rice food can have positive or negative impacts on the economy in Indonesia.
Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Wilayah: Studi Kasus Kota Tangerang Dan Kabupaten Pandeglang Sabaha, Ahmad; Hanum, Kalista Fauzia; Mumtaz, Anida; Amilia, Laila; Rajan, Gus; Fadhilah, M.Farid; Futri, Adellia; Habibah, Lilah; Desmawan, Deris
Bursa : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah, Yayasan Mentari Meraki Asa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jeb.v4i1.698

Abstract

Penelitian ini menganalisis ketimpangan pembangunan ekonomi antara Kota Tangerang dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dengan pendekatan kuantitatif deskriptif menggunakan data sekunder BPS (2020–2024). Hasil menunjukkan disparitas signifikan antara kedua wilayah, di mana Kota Tangerang memiliki PDRB per kapita (Rp96,89 juta) dan IPM (79,46) lebih tinggi dibanding Pandeglang (Rp11,29 juta; IPM 66,42). Indeks Williamson (0,791) mengonfirmasi ketimpangan struktural akibat perbedaan struktur ekonomi, kualitas SDM, dan akses infrastruktur. Rekomendasi kebijakan mencakup penguatan infrastruktur konektivitas, peningkatan alokasi anggaran untuk daerah tertinggal, dan pendekatan pembangunan berbasis potensi lokal. This study analyzes economic development disparities between Tangerang City and Pandeglang Regency in Banten Province using a descriptive quantitative approach based on secondary data from BPS (2020–2024). The results reveal a significant disparity between the two regions, with Tangerang City showing a higher GRDP per capita (Rp96.89 million) and Human Development Index (HDI) score (79.46) compared to Pandeglang (Rp11.29 million; HDI 66.42). The Williamson Index (0.791) confirms structural inequality caused by differences in economic structure, human resource quality, and infrastructure access. Policy recommendations include strengthening connectivity infrastructure, increasing budget allocation for underdeveloped areas, and promoting development strategies based on local potential