Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) merupakan mesin yang mengubah energi kimia menjadi energi mekanik, dimana proses pembakaran dalam ruang bakar menghasilkan daya dan panas. Panas yang berlebihan dari proses ini dapat menyebabkan overheat dan berpotensi merusak komponen mesin. Oleh karena itu, diperlukan sistem pendingin yang efektif, seperti radiator coolant, untuk menjaga suhu mesin tetap optimal. Viskositas coolant memiliki peran penting dalam proses penyerapan panas. Semakin tinggi suhu, viskositas coolant cenderung menurun, yang berdampak pada laju aliran fluida dan efektivitas transfer panas. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian viskositas coolant dengan menggunakan viskometer Rion VT-04F pada tiga suhu berbeda: 27,8°C, 70°C, dan 90°C. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan suhu menyebabkan penurunan viskositas coolant, yang meningkatkan laju aliran dan efektivitas perpindahan panas. Hasil pengujian perpindahan panas menunjukkan bahwa pada suhu 70°C, konveksi memindahkan energi sebesar 461457 Btu/h, sedangkan pada suhu 90°C, energi yang dipindahkan meningkat menjadi 680157 Btu/h.