Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PUTARAN MESIN TERHADAP LAJU KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN TOYOTA KIJANG KF20 Markhiyano, Rokhy; Apriadi, Ropi
Jurnal Teknik Otomotif : Kajian Keilmuan dan Pengajaran Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um074v8i22024p75-84

Abstract

Salah satu istilah penting dalam keilmuan motor bakar yaitu putaran mesin (Revolution per Minute/RPM). Pentingnya ilmu pengetahuan tentang putaran mesin sejajar dengan faktor penting dalam pengoperasian mesin, karena berpengaruh langsung pada laju konsumsi bahan bakar dan efisiensi penggunaan energi. Pada penelitian ini memiliki relevansi yang signifikan dalam mengoptimalkan efisiensi penggunaan bahan bakar pada mesin kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi bahan bakar dengan variasi putaran yang berbeda-beda. Pengujian dilakukan pada mesin Toyoya Kijang KF20. Dengan memvariasikan putaran mesin pada 1000 RPM, 2000 Rpm, 3000 Rpm. Peneliti melakukan pengambilan data pengaruh putaran mesin terhadap laju konsumsi bahan bakar pada menit ke 15, 20, 25, 30 dan 35 dalam 1000 ml pertalite pada gelas ukur. Dari hasil analisa dan perhitungan didapatkan untuk torsi mesin pada masing-masing 1000,2000 dan 3000 Rpm sebesar : 26,9 N.m, 53,9 N.m dan 80,8 N.m dan untuk daya yang dihasilkan pada masing – masing RPM sebesar : 2,82 kW, 11,3 kW dan 25,4 kW, Untuk laju konsumsi bahan bakar rata rata setiap 1000, 2000 dan 3000 RPM sebesar : 0,84 Kg/h, 1,23 Kg/h dan 1,66 Kg/h. Untuk nilai SFC rata – rata pada setiap 1000, 2000 dan 3000 RPM yaitu sebesar : 0,30 Kg/kWh, 0,11 Kg/kWh dan 0,07 Kg/kWh dan untuk persentase efektifitas rata-rata setiap RPM yang paling efektif yaitu pada menit 30-35. Dan untuk peningkatan pesentase efektifitas bahan bakar pada RPM yaitu : diputaran 1000 Rpm persentase peningkatan rata-ratanya sebesar 21,9 %, diputaran mesin 2000 sebesar 23,5 % dan diputaran 3000 sebesar 23,9 %. Hasil pengujian ini didapatkan bahwa semakin besar putaran mesin (RPM) maka semakin besar juga daya dan torsi yang dihasilkan dan semakin besar juga laju konsumsi bahan bakar (FC) yang dibutuhka. Semakin besar Torsi dan daya semakin kecil juga kebutuhan bahan bakar spesifik mesin untuk persentase efektifitas yang terbaik yaitu dimenit 30- 35 pada setiap RPM. Hal ini menunjukan semakin lama kerja mesin semakin bagus panas pembakaran yang dihasilkan dan akan semakin baik konsumsi bahan bakarnya.
Pemanfaatan dan Pengaruh Cerium Oxide (CeO²) Terhadap Kualitas hasil Pemolesan Kaca Mobil Jenis Tempered dan Laminated Sebagai Peluang Bisnis Otomotif Markhiyano, Rokhy
Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Hasi Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta - JPPIE
Publisher : LPPM Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jppie.v4i1.1736

Abstract

Indonesia memiliki perkembangan yang cukup signifikan pada dunia otomotif. Badan Statistik Nasional mencatat pertumbuhan kendaraan di Indonesia meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Pemanfaatan cerium oxide (CeO₂) dalam industri pemolesan kaca mobil telah menarik perhatian karena kemampuannya dalam menghilangkan goresan dan meningkatkan kejernihan kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas cerium oxide sebagai material abrasif dalam proses pemolesan kaca mobil. Hasil pengujian menunjukan pemolesan dengan menggunakan Cerium Oxide kemurnian 98% pada Grid amplas tunggal non kombinasi index kebeningan tertinggi di perolah pada penggunaan amplas ukuran 400 pada putaran Rpm 1600 dengan index kebeningan 97% pada jenis kaca Laminated . Pada kaca jenis Tempered pemolesan dengan Cerium Oxide kemurnian 98% di dapatkan index kebeningan tertinggi 97% pada Rpm 1600 dengan Grid amplas 400. pada penggunaan amplas kombinasi dengan Cerium Oxide pada kemurnian 98%, Grid Amplas kombinasi 240 dan 400, pada Rpm 1600 mampu menghasilkan indek kebeningan tertinggi kaca 99.9% . Sedangkan untuk Cerium Oxide dengan kemurnian 72% hasil index kebeningan kaca masih di bawah 90% untuk jenis kaca laminated maupun tempered. Dengan demikian pemolesan dengan pemanfaatan Cerium Oxide dengan kemurnian tinggi 98% dapat menunjukan hasil indek kebeningan yang tinggi, sehingga mampu memberikan visibilitas tinggi bagi pengendara/pengemudi. Dengan demikian Pemanfaatan Cerium Oxide dengan teknik pemolesan yang tepat dapat menjadikan peluang bisnis jasa polishing yang menjanjikan.