Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Leksikon Emosi Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Janda Muda Karya Nh. Dini Afria, Rengki; Agustin, Rincinailatul; Izar, Julisah; Fardinal, Fardinal
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 8 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v8i2.38765

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari banyaknya anggapan bahwa perempuan merupakan makhluk emosional dan lebih peka serta terbuka pada emosi mereka. Emosi yang dirasakan tersebut bisa diklasifikasikan pada klasifikasi Santangelo yang membagi klasifikasi emosi menjadi lima kelas emosi, yaitu positive expectations and interaction (sikap positif serta harapannya), satisfactory affects (rasa puas), negative projections (penonjolan nilai negatif), aggressive-opppsing emotions (emosi perlawanan yang agresif), serta unsatisfactory affects (rasa tidak puas). Emosi pada manusia tidak hanya bisa dilihat pada perilaku sehari-hari mereka, tetapi juga tertuang melalui kosakata dalam tulisan-tulisan, seperti dalam salah satu karya sastra kumpulan cerpen Janda Muda karya Nh. Dini yang sebagian besar cerpennya berbicara tentang perempuan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kosakata emosi tokoh perempuan di dalam kumpulan cerpen Janda Muda karya Nh. Dini menggunakan kajian leksikologi dengan metode penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan metode simak catat dan dianalisis dengan teori klasifikasi emosi Santangelo. Sumber data berasal dari dua belas cerpen dalam kumpulan cerpen Janda Muda karya Nh. Dini dengan datanya yaitu kosakata emosi pada tokoh perempuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 78 (tujuh puluh delapan) data kosakata emosi pada tokoh perempuan berdasarkan klasifikasi dari Santangelo yang terdapat pada sembilan cerpen serta 10 (sepuluh) jenis kata turunan kosakata emosi di dalam data. Abstract This research is motivated by the assumption that women are emotional beings and are more sensitive and open to their emotions. The emotions felt can be classified in Santangelo's classification, which divides the classification of emotions into five classes of emotions, namely positive expectations, and interaction (positive attitudes and expectations), satisfactory affects (sense of satisfaction), negative projections (protrusion of negative values), aggressive-opposing emotions (aggressive resistance emotions), and unsatisfactory affects (sense of dissatisfaction). Emotions in humans can not only be seen in their daily behavior, but also expressed through vocabulary in writings, such as in one of the literary works of the short story collection Janda Muda by Nh. Dini whose short stories are mostly about women. This study aims to describe the emotional vocabulary of female characters in the short story collection Janda Muda by Nh. Dini's short story collection using lexicology study with descriptive qualitative research method, using simak catat method and analyzed with Santangelo's emotion classification theory. The data source comes from twelve short stories in the short story collection Janda Muda by Nh. Dini with the data is the emotion vocabulary of the female characters. The results showed that there were 78  data of emotion vocabulary on female characters based on Santangelo's classification found in nine short stories and 10 types of emotion vocabulary derivatives in the data.
Perbandingan Unsur Intrinsik dalam Cerita Rakyat Putri Pinang Masak dan Roro Jonggrang: Kajian Sastra Bandingan Agustin, Rincinailatul
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 3 No. 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v3i2.26134

Abstract

This research was conducted with the aim of comparing the intrinsic elements contained in the folklore of Putri Pinang Masak from Jambi and the folklore of Roro Jonggrang from Yogyakarta. This research was conducted by comparing the intrinsic elements in the folklore of Putri Pinang Masak and Roro Jonggrang using comparative literary studies. The research method uses qualitative methods with descriptive research types. The data source for this research comes from the folklore of Putri Pinang Masak and Roro Jonggrang. Data collection uses note-taking techniques. Furthermore, the data were analyzed using intrinsic elements obtained from the folklore of Putri Pinang Masak and Roro Jonggrang by identifying the data, then classifying the data into groups, and interpreting the data. The data that has been obtained will be compared between the two folklores using a comparative literary approach. The results obtained from the research and discussion are that the folklore of Putri Pinang Masak and Roro Jonggrang have many similarities in terms of plot, characters and characterizations, and setting, which have nearly the same storytelling components. The difference can be seen in the theme and mandate, in which the folklore of Putri Pinang Masak emphasizes the greed of Putri Pinang Masak, while the folklore of Roro Jonggrang places more emphasis on cheating by Roro Jonggrang. Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerita rakyat Putri Pinang Masak yang berasal dari Jambi dan cerita rakyat Roro Jonggrang yang berasal dari Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan unsur intrinsik di dalam cerita rakyat Putri Pinang Masak dan Roro Jonggrang menggunakan kajian sastra bandingan. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini berasal dari cerita rakyat Putri Pinang Masak dan Roro Jonggrang. Pengumpulan data menggunakan teknik simak catat. Selanjutnya data dianalisis menggunakan unsur intrinsik yang didapat dari cerita rakyat Putri Pinang Masak dan Roro Jonggrang dengan mengidentifikasikan data, lalu mengklasifikasikan data ke dalam kelompok, dan menafsirkan data tersebut. Data yang sudah didapat akan dibandingkan diantara kedua cerita rakyat dengan menggunakan pendekatan sastra bandingan. Hasil yang didapatkan dari penelitian dan pembahasan yaitu bahwa cerita rakyat Putri Pinang Masak dan Roro Jonggrang memiliki banyak kesamaan dari segi alur, tokoh dan penokohan, dan latar, yang mana memiliki komponen-komponen penyusun cerita yang hampir sama. Perbedaan terlihat di bagian tema dan amanat, yang mana di bagian tema cerita rakyat Putri Pinang Masak lebih menekankan pada keserakahan yang dilakukan oleh Putri Pinang Masak sedangkan pada tema cerita rakyat Roro Jonggrang lebih menekankan pada kecurangan yang dilakukan oleh Roro Jonggrang
Citra Perempuan Dalam Novel Racun Puan Karya Ni Nyoman Ayu Suciartini: Kajian Feminisme Agustin, Rincinailatul
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 4 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v4i2.45313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membahas citra diri perempuan serta citra sosial perempuan di dalam novel Racun Puan karya Ni Nyoman Ayu Suciartini dengan menggunakan kajian feminisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan data secara deskriptif dan diteliti dalam ruang lingkup kajian citra perempuan berdasarkan klasifikasi Sugihastuti. Data penelitian berasal dari semua tulisan dan narasi citra perempuan menurut klasifikasi Sugihastuti, dengan sumber data berasal dari novel Racun Puan karya Ni Nyoman Ayu Suciartini. Hasil penelitian menunjukkan novel Racun Puan karya Ni Nyoman Ayu Suciartini memiliki bentuk-bentuk citra perempuan secara lengkap sesuai dengan klasifikasi Sugihastuti. Novel Racun Puan karya Ni Nyoman Ayu Suciartini memiliki citra perempuan baik dalam bentuk citra diri maupun citra sosial. Citra diri dalam novel Racun Puan dipaparkan lagi pada citra fisik dan citra psikis, sedangkan citra sosial dipaparkan juga pada citra perempuan di dalam keluarga dan citra perempuan di dalam masyarakat. Melalui analisis penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa citra diri perempuan di dalam novel Racun Puan karya Ni Nyoman Ayu Suciartini dipusatkan dalam penggambaran melalui citra psikis yang mayoritas dinarasikan pada berbagai tokoh perempuan sebagai perempuan yang dalam kehidupannya menderita secara psikis serta memiliki trauma akibat tekanan yang mereka terima dari lingkungan patriarki. Citra sosial perempuan di dalam novel Racun Puan karya Ni Nyoman Ayu Suciartini dipusatkan dalam penggambaran melalui citra perempuan di dalam keluarga yang dinarasikan bahwa perempuan diharuskan berperilaku sesuai dengan anggapan pada budaya patriarki, dipandang rendah dan kerap diposisikan pada kelas kedua, serta hanya dianggap sebagai pendukung bagi laki-laki. Abstract This study aims to describe and discuss women's self-image and women's social image in the novel Racun Puan by Ni Nyoman Ayu Suciartini using feminist studies. This study uses a qualitative method with descriptive data presentation and is studied within the scope of women's image studies based on Sugihastuti's classification. The research data comes from all writings and narratives of women's images according to Sugihastuti's classification, with data sources coming from the novel Racun Puan by Ni Nyoman Ayu Suciartini. The results of the study show that the novel Racun Puan by Ni Nyoman Ayu Suciartini has complete forms of women's images according to Sugihastuti's classification. The novel Racun Puan by Ni Nyoman Ayu Suciartini has women's images both in the form of self-image and social image. The self-image in the novel Racun Puan is again presented in the physical image and psychic image, while the social image is also presented in the image of women in the family and the image of women in society. Through research analysis, it can be concluded that the self-image of women in the novel Racun Puan by Ni Nyoman Ayu Suciartini is centered in the depiction through psychic images that are mostly narrated in various female characters as women who in their lives suffer psychologically and have trauma due to the pressure they receive from the patriarchal environment. The social image of women in the novel Racun Puan by Ni Nyoman Ayu Suciartini is centered in the depiction through the image of women in the family which is narrated that women are required to behave according to the assumptions of patriarchal culture, are looked down upon and are often positioned in the second class, and are only considered as supporters for men.