Bidan memegang peran krusial dalam sistem kesehatan dengan fokus utama pada skrining kesehatan anak-anak. Data Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 6% anak lahir dengan cacat lahir dan 10% mengalami keterlambatan perkembangan serta disabilitas. Studi ini bertujuan mengevaluasi pemahaman dan keterampilan bidan dalam mengenali cacat lahir, keterlambatan perkembangan, dan disabilitas di kalangan anak prasekolah di Samarinda serta variabel demografis yang berhubungan. Menggunakan desain deskriptif cross-sectional, penelitian ini melibatkan 100 bidan dari tiga wilayah Samarinda dengan teknik sampling purposive non-probability. Kuesioner dan daftar periksa observasi digunakan untuk menilai pengetahuan dan keterampilan mereka. Hasil studi menunjukkan sebagian besar bidan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang rata-rata, dengan skor pengetahuan rata-rata 16,52 (SD 3,11) dan skor keterampilan rata-rata 18,50 (SD 3,91). Pengetahuan terendah terkait keterlambatan perkembangan (mean % 50,80), sementara keterampilan tertinggi terlihat dalam pemeriksaan fisik (54,8%) dan terendah dalam mengenali cacat lahir (mean % 46,85). Signifikansi statistik ditemukan antara pengetahuan dengan tingkat pendidikan dan keterampilan dengan pengalaman kerja. Peneliti menyarankan pendidikan berkelanjutan sebagai pendekatan efektif untuk meningkatkan kompetensi bidan dalam mengidentifikasi dini cacat lahir, keterlambatan perkembangan, dan disabilitas, sehingga meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.