Claim Missing Document
Check
Articles

Perbandingan Efektivitas Pemberian Profilaksis Ceftriaxone Pada Operasi Transurethral Resection Prostate (TURP) Selama 1 Hari Dengan 3 Hari Nugroho, Harry; Johan, Herni; Yusuf, Nuuva
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Benign Prostate Hyperplasia (BPH) adalah kelenjar prostat yang mengalami pembesaran. TURPmerupakan gold standard untuk penanganan BPH. Antibiotik profilaksis sangat dianjurkan dalam pelaksanaanoperasi urologi. Ceftriaxone merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi III yang saat ini banyak studiterapi membandingkan kemanjurannya dengan antibiotik lain dalam pemberian regimen terapi standar padainfeksi saluran kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pemberian profilaksisceftriaxone selama 1 hari dengan 3 hari pada pasien BPH yang menjalani TURP. Metode penelitian analitikobservasional dengan pendekatan kohort prospektif. Sampel penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosa BPHyang diberikan profilaksis ceftriaxone selama 1 hari dengan 3 hari pada operasi TURP di ruang operasi RSUDAbdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan jumlah 36 pasien (18 pasien pada profilaksis ceftriaxone selama 1hari dan 18 pasien pada profilaksis ceftriaxone selama 3 hari). Analisis menggunakan Independent T-Test danWilcoxon. Terdapat perbandingan leukosit darah pada profilaksis ceftriaxone selama 1 hari rata-rata 8.505,6 2.947,9 sedangkan 3 hari rata-rata 11.870,5  4.693 dengan p 0,01543, suhu tubuh 1 hari 36,5  0,4 sedangkan3 hari 36,7  0,5 dengan p 0,3517, frekuensi pernapasan 1 hari 19,4  1,3 sedangkan 3 hari 20,4  2,7 dengan p0,4271 dan denyut nadi 1hari 80,4  8,5 sedangkan 3 hari 80,4  16,8 dengan p 0,3322. Tidak adaperbedaan yang bermakna pada suhu tubuh, frekuensi pernapasan dan denyut nadi pada pemberian profilaksisceftriaxone pada pasien TURP BPH yang diberikan selama 1 hari dengan 3 hari. Sedangkan pada jumlahleukosit darah ditemukan adanya perbedaan yang bermakna, dimana jumlahnya lebih tinggi pada 3 haridibandingkan dengan 1 hari
Studi Asuhan Kebidanan Komprehensif di Praktik Mandiri Bidan yang Terstandarisasi APN Noorbaya, Siti; Johan, Herni; Reni, Dian Puspita Reni
Husada Mahakam Vol 4 No 7 (2018): November 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.823 KB)

Abstract

Jumlah AKI sangat tinggi di dunia, pada tahun 2016 lebih dari 216 per 100.000 kelahiran hidup perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak, tercatat 800 perempuan meninggal setiap harinya. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan jumlah AKI di Indonesia pada tahun 2016 yaitu 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup. AKI di Kaltim masih tinggi sebanyak 137 orang dari jumlah hidup lahir sebanyak 69,372 orang dan AKB sebanyak 7 bayi. Hal ini menjadi ironi karena untuk mencapai target SDG,s hingga tahun 2030 adalah mengurangi AKI dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan pada 2030 mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah. Untuk itu peran bidan sebagai tenaga kesehatan melakukan continuity of care yang sudah terstandarisasi APN mampu menurunkan AKI dan AKB. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif di Praktik Bidan Mandiri yang terstandarisasi APN Samarinda. Metode yang digunakan yaitu diskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah ibu hamil trimester III. Hasil penelitian yaitu asuhan komprehensif (Continuity of Care) yang diberikan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai dengan asuhan KB berjalan normal tidak ada data yang mengarah kegawatdaruratan ataupun patologis dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa asuhan komprehensif yang diberikan kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai dengan asuhan KB mendapatkan hasil fisiologis dan dapat mencegah kegawatdaruratan maternal dan neonatal  
PENGARUH PENYULUHAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA KELAS III DI SDN 027 SAMARINDA Johan, Herni; Reni, Dian Puspita; Noorbaya, Siti
Husada Mahakam Vol 4 No 6 (2018): Mei 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.253 KB)

Abstract

Perilaku mencuci tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci tangan yang di kerjakan oleh individu yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah satunya adalah kebiasaan mencuci tangan pakai sabun. Teknik cuci tangan yang salah dapat menyebabkan diare dan ISPA pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan media audio visual video terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun pada siswa SDN 027 Samarinda. Desain penelitian menggunakan eksperimen semu (Quasy eksperimen) dengan rancangan one group pretest-posttest. Total sampel 56 responden, dengan jumlah kelompok eksperimen sebanyak 28 responden dan kelompok kontrol sebanyak 28 responden. Instrumen yang digunakan adalah checklist. Sebelum dilakukan analisa data, dilakukan uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk. Uji yang digunakan mann whitney dan wilcoxon signed ranks test. Hasil uji statistik dengan Mann Whitney Test menunjukkan bahwa pada uji pre test kontrol dan eksperimen sebesar 0,083 > 0,05, uji post test kontrol dan eksperimen sebesar 0,001 < 0,05. Hasil uji statistik pretest dan posttest kelompok eksperimen dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan bahwa nilai 0,001 < 0,05 (ada perbedaan yang bermakna). Sedangkan, pada kelompok kontrol dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan bahwa nilai 0,173 > 0,05 (tidak ada perbedaan yang bermakna). Bagi praktisi pendidikan  media ini dapat menjadi alternatif dalam mengajarkan perilaku cuci tangan pakai sabun dan diharapkan dapat meningkatkan perilaku cuci tangan pakai sabun tidak hanya di sekolah tetapi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Studi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Efek Penggunaan Pereda Nyeri Menstruasi (Disminorhoe) Johan, Herni; Ariestantia, Dwi Riyan; Mayangsari, Rr. Nyndia
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Study Pengetahuan Tentang Dismenore Pada Siswi SMK Negeri 4 Samarinda Berdasarkan hasil penelitian dapatdiketahui bahwa pengetahuan siswi SMA Negeri 4 Samarinda tentang dismenore dalam kategori kurang yaitu sebanyak69 responden (28,5%). Pengetahuan siswi SMK Negeri 4 samarinda tentang dismenoreterutama pada indikatorpengertian dismenore (51,2%) danetiologidismenore (57,9%). Responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentangpengertian dismenore, dimana merekamenjawab salah pertanyaan dismenoreadalah suatu penyakit yang kadang-kadangmenyertai saat datang bulan atau menstruasi. Menurut responden Dismenore merupakan penyakit yang sering menyertairemaja putri saat merekadatang bulan atau menstruasi. Sebagian besar dari mereka hanya merasakan nyeri saatmenstruasi, akan tetapi tidakmengetahui bahwa apa yang mereka rasakan adalah dismenore. Selain itu, mereka jugakurang aktif menggali informasi tentang apa yang dialami ketika menstruasi tersebut, akan tetapi lebih berfokus kepadabagaimana cara mengatasinya. Orang tua responden juga tidak memberikan informasi yang berkaitan denganmenstruasi khususnya dismenore
Gambaran Klinis Pasien CTEV Yang Telah Menjalani Penatalaksanaan Metode Ponseti Berdasarkan Functional Rating System Di RSUD Abdul Sjahranie Samarinda Noorbaya, Siti; Irfan, Irfan; Johan, Herni
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Congenital Talipes Equinovarus merupakan kelainan bawaan yang paling sering terjadi dalam bidang orthopedi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran klinis pasien CTEV yang telah menjalani penatalaksanaanmetode Ponseti berdasarkan functional rating system di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode2013-2016. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional. Data primer diambil dari prosesbertemu langsung dengan orang tua dan pasien serta data sekunder diambil dari catatan rekam medikRSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil penelitian didapatkan 10 pasien CTEV dengan jumlahkaki yang mengalami CTEV sebanyak 13 kaki. Hasil penilaian CTEV berdasarkan FRS menunjukkan sebanyak8 pasien (80%) dengan 10 kaki CTEV (76,92%) mempunyai hasil yang sangat baik dan 2 pasien (20%) dengan3 kaki (23,08%) mempunyai hasil buruk. Usia pertama kali dilakukkan penatalaksaan terdiri dari usia 0-28hari berjumlah 6 pasien (60%) dan usia 1-12 bulan berjumlah 4 pasien (40%) (mean sebesar 30 ± 34 hari danmedian sebesar 28 hari). Unilateral CTEV sebanyak 7 pasien (70%) dengan 5 pasien (71,4%) unilateral dekstradan 2 pasien (28,6%) unilateral sinistra serta 3 (30%) pasien bilateral. Idiopatik CTEV berjumlah 8 pasien(80%) dan sindromik berjumlah 2 pasien (20%) (hidrosefalus, spina bifida, dan polidaktili). Hasilpenatalaksanaan CTEV berdasarkan FRS memiliki hasil sangat bagus pada 8 pasien CTEV dengan 13 kakiCTEV. Usia yang terbanyak adalah usia 0-28 hari dengan defek anatomis yang terbanyak adalah unilateral dandiagnosis klinis terbanyak adalah idiopatik CTEV
HUBUNGAN ANTARA SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS MANGKUPALAS SAMARINDA Johan, Herni; Sorta Llyod, Stephanie
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.932 KB)

Abstract

DHS data on breastfeeding in 2016 showed that 32% of infants under 6 months exclusively breastfed, while exclusive breastfeeding in East Borneo coverage by 60.06% and in Samarinda by 63%. Mangkupalas health centre attainment of exclusive breastfeeding for 52.5%, still less than the minimum target of 90%. Still a social custom to give additional food to infants before the age of four months. The research was carried out in the working area Mangkupalas health centre Samarinda in order to determine whether there is a relationship between the socio-cultural with breastfeeding infants in the region of Samarinda. The design of this study was an observational analytic supported with quantitative and qualitative data. This study is cross sectional. The population was all mothers who have babies born in January up to April 2016 in the working area Mangkupalas health centre Samarinda, as many as 282 people. Systematic sampling with sampling methods, and Bivariate Data were analyzed statistically using the product moment correlation test, with significance level of p <0.05. The results showed no significant relationship (p <0.05) between the social culture with breastfeeding in the work area Mangkupalas health centre. Based on the results of the study suggested the need for family support both husbands, parents / in-law, shamans and other community so that mothers exclusively breast feed the baby. Health care workers should be able to dig up the existing socio-cultural approach to society through religious leaders, community leaders, traditional birth and other community so as to assist the implementation of exclusive breastfeeding in infants.
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI (14-18 TAHUN) TENTANG EFEK PENGGUNAAN PEREDA NYERI MENSTRUASI DI SMK NEGERI 4 SAMARINDA TAHUN 2016 Johan, Hj Herni; Saidah, Siti; Lidia, Besse
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.12 KB)

Abstract

Gambaran pengetahuan tentang dismenore pada Siswi SMK Negeri 4 Samarinda berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan siswi SMA Negeri 4 Samarinda tentang disminore dalam kategori kurang yaitu sebanyak 69 responden (28,5%). Pengetahuan siswi SMK Negeru 4 Samarinda tentang dismenore terutama pada indikator pengertian dismenore (51,2%) dan etiologi tentang dismenore (57,9%). responden mempunyai pengetahuan kurang tentang pengertian dismenore, dimana mereka menjawab salah pertanyaan dismenore adalah suatu penyakit yang kadang-kadang menyertai remaja putri saat datang bulan atau menstruasi. Menurut responden Dismenore merupakan penyakit yang sering menyertai menyertai remaja putri saat datang bulan atau menstruasi. sebagian besar dari mereka hanya merasakan nyeri saat menstruasi, akan tetapi tidak mengetahui bahwa apa yang dialami ketika menstruasi tersebut, akan tetapi lebih berfokus kepada bagaimana cara mengatasinya. orang tua responden juga tidak memberikan informasi yang berkaitan dengan menstruasi khususnya dismenore.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN USIA PENYAPIHAN DI PUSKESMAS PASUNDAN SAMARINDA TAHUN 2017 Johan, Herni; Ryan Ariestantia, Dwi; Puspita Reni, Dian
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.683 KB)

Abstract

ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai penyakit infeksi. Periode pertumbuhan otak yang paling kritis dimulai dari janin sampai anaka berusia 2 tahun, apabila pada masa tersebut anak menderita kekurangan gizi dapat berpengaruh negatif terhadap jumlah dan ukuran sel otak, dalam hal ini pemberian ASI hingga 2 tahun sangat dianjurkan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI dengan usia penyapihan di Puskesmas Pasundan Samarinda. Penelitian ini menggunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita berumur ≥ 24 bulan di Puskesmas di Puskesmas Pasundan pada bulan Mei-Juni adalah 148 orang dengan jumlah sampel 34 orang dengan menggunakan tekhnik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis ststistik menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05 Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui nilai p < α (0,009 < 0,05) dan X2hitung > X2tabel (9,457 > 5,591), dengan demikian artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI di Puskesmas Pasundan Samarinda tahun 2017
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN PERILAKU IBU DALAM PERAWATAN TALI PUSAT DI DESA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA TAHUN 2017 Johan, Herni; Eka Puri, Yessica; Ul Mutmainnah, Annisa
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.775 KB)

Abstract

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat kemudian tali pusat dirawat dalamkeadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegahterjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanuskedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daundaunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI,2005). Kematianneonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi disebabkan oleh infeksi sebesar 57,1 % (termasuk tetanus, sepsis,pneumonia, diare) (DepKes RI, 2008). Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatantali pusat dengan perilaku ibu dalam perawatan tali pusat di wilayah kerja Puskesmas Teluk Lingga SangattaKabupaten Kutai Timur tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Korelatif denganpendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 0-14 hari. Jumlah Sampelsebanyak 30 responden menggunakan teknik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasiluji statistik dengan menggunakan Chi Square diketahui bahwa nilai P < α (0,000<0,05) yang berarti adahubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat dengan perilaku ibu dalam perawatan tali pusat.Mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 13 responden (40,3%). Dan sebagian besar pendidikanresponden adalah SD sebanyak 10 responden (33,3%). Sedangkan berdasarkan jumlah anak, mayoritasresponden mempunyai <2 anak sebanyak 18 responden (60%)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA CAKUPAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI BIDAN PRAKTIK SALASIAH GUN KECAMATAN PALARANSAMARINDA TAHUN 2017 Yusuf, Nuuva; Johan, Herni; Diah Anggraini, Rizky
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.581 KB) | DOI: 10.36998/jkmm.v6i2.34

Abstract

Angka kematian bayi yang cukup tinggi didunia dapat dihindari dengan pemberian air susu ibu, pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan yang berperan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus dimasa depan. Banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif disebabkan oleh karakteristik ibu diantaranya umur ibu yang terlalu muda sehingga tidak mengerti akan kebutuhan bayi, Pendidikan yang tidak memadai, pertama kali melahirkan sehingga tidak tahu pentingnya ASI Eksklusif, Pekerjaan, Mementingkan keindahan tubuh pasca persalinan, atau juga bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu disebabkan ibu tidak mendapatkan informasi dari pihak kesehatan, keluarga dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan ASI Eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di Bidan Praktik Salasiah Gun.Metode atau teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability sampling tipe (quota sampling). Tehnik Quota Sampling yaitu pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah. Dalam menentukan besarnya sampel, apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel 20% dari populasi yang ada. Sehingga dapat diketahui jumlah sampel adalah 195 orang X 20% = 39 orang.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan ASI Eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di Bidan Praktik Salasiah Gun. Didapatkan kesimpulan bahwapengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif masih kurang.