Usia sekolah dasar dapat digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku gizi seseorang dan keluarga, karena usia anak sekolah adalah usia emas yang akan menentukan masa depan negara, kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu generasi muda harus mulai diperhatikan sejak usia anak-anak. Masalah yang saat ini muncul pada anak usia Sekolah Dasar (SD) adalah keterlambatan pertumbuhan, penurunan kecerdasan, dan penurunan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh makan, pemilihan makanan pada ibu dan perilaku pilih-pilih makanan dengan status gizi anak usia sekolah di SDN 26 Jati Utara. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 140 anak usia sekolah di SDN 26 Jati Utara kelas 1-6 yang diambil dengan teknik propotional random sampling. Data dikumpulkan dengan pengisian angket dan observasi. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 70% anak memiliki status gizi baik, 66,4% diasuh dengan pola asuh makan tidak tepat, 55,7% pemilihan makanan dengan mementingkan kesehatan, 57,1% anak tidak memiliki perilaku pilih-pilih makanan. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh makan dengan status gizi anak (p-value=0,001) dan tidak terdapat hubungan antara pemilihan makanan ibu (p-value=0,419) dan perilaku pilih-pilih makanan pada anak (p-value=0,593) dengan status gizi. Variabel riwayat konsumsi obat cacing merupakan confounding.