Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi tantangan dalam menjawab kebutuhan zaman yang terus berkembang, khususnya dalam menghadapi globalisasi dan kemajuan teknologi. Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan empat pendekatan epistemologi Islam Bayani, Burhani, Irfani dan Tajribi ke dalam kurikulum PAI. Pendekatan Bayani berfokus pada analisis teks, terutama Al-Qur’an dan Hadits, untuk memberikan pemahaman mendalam melalui bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Burhani menekankan rasionalitas dan logika kritis, yang relevan untuk mendorong diskusi filosofis dan analitis dalam memahami nilai-nilai Islam. Irfani mengutamakan pengalaman spiritual melalui praktik seperti dzikir, kontemplasi, dan tazkiyatun nafs, yang berfungsi membangun kecerdasan emosional dan spiritual. Sementara itu, Tajribi berlandaskan pada pendekatan empiris, mendorong peserta didik belajar melalui eksperimen dan kegiatan praktis berbasis nilai Islam. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur untuk menganalisis relevansi dan penerapan keempat pendekatan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa integrasi epistemologi ini memungkinkan pengembangan kurikulum yang lebih holistik dan kontekstual, menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan ilmu tetapi juga pembentukan karakter. Dengan menerapkan model integrasi ini, peserta didik diharapkan menjadi individu yang kritis, inovatif, beriman, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan nilai-nilai Islam yang kokoh. Penelitian ini menawarkan kerangka teoretis dan aplikatif untuk pengembangan kurikulum PAI yang relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan modern.