Pratiwi, Luqiani Octa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Kurasi International Eco Fashion Festival Suharno, Suharno; Arafah, Naufal; Pratiwi, Luqiani Octa
Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni - November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jipsi.v4i2.701

Abstract

International Eco Thread Fashion adalah konsep acara fashion show ramah lingkungan yang dirancang oleh Program Studi Tata Rias dan Busana FSRD ISBI Bandung bekerja sama dengan Birla Cellulose, perusahaan tekstil internasional yang memproduksi serat ramah lingkungan. Fashion show kolaboratif ini tidak hanya bertujuan mempromosikan produk fashion berkelanjutan, tetapi juga menghadirkan model kurasi yang dapat dijadikan acuan untuk penyelenggaraan fashion show kolaboratif antara industri dan kampus. Kurasi ini menggunakan pendekatan pragmatis dan ideologis sebagai objek formal, yang bertujuan untuk mengakomodasi kepentingan industri dan akademik secara seimbang. Hasil dari riset ini adalah model kurasi fashion show berkelanjutan yang dapat dijadikan referensi untuk acara-acara serupa yang digagas bersama oleh institusi pendidikan dan industri, membuka peluang bagi perkembangan praktik kurasi fashion show yang lebih relevan dan berwawasan lingkungan dalam skala internasional.
PENCIPTAAN ARTWEAR BATIK PRATIWI DI JEMBER FASHION CARNIVAL KE-21 TIMELAPSE Pratiwi, Luqiani Octa
JPBD (Jurnal Penelitian Busana dan Desain) Vol. 5 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpbd.v5i2.39352

Abstract

Artikel ini berupaya untuk mendeskripsikan proses kreatif penciptaan artwear Batik Pratiwi yang disajikan di Jember Fashion Carnaval (JFC) ke 21 Timelapse tahun 2023 dari aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologinya. Hal ini cukup penting karena sulit ditemukan desainer yang mengikuti proses kreatif penciptaan artwear di JFC dan menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah. Oleh karenanya tujuan penulisan ini adalah untuk menghadirkan model proses kreatif penciptaan artwear yang dapat dijadikan rujukan ilmiah penciptaan arwear secara akademis. Hal ini cukup penting karena JFC merupakan karnaval fesyen kelas dunia yang mengharuskan proses kreatif penciptaan artwearnya dikurasi dengan ketat oleh tim kreatif JFC sesuai standar karnaval kelas dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut secara metodis karya ini dikonstruki dengan double diamond model dengan objek pemantik burung enggang, motif pakis serta tari Kancet Papatai khas Kalimantan. Objek ini dipilih sebagai pemantik karya karena secara faktual kurang dilirik oleh desainer artwear sebelumnya, sehingga diharapkan karya ini bisa menjadi media promosi kekayaan alam dan budaya Kalimantan melalui fesyen. Hasil proses kreatif ini berupa delapan artwear yang disajikan di Jember Fashion Carnaval ke-21 “Timelapse” 2023.