Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN SERAT RAMI (Boehmeria nivea) SEBAGAI MATERIAL PEREDAM SUARA UNTUK BANGUNAN RUMAH Naufal Arafah; Noerati Noerati; Doni Sugiyana
Arena Tekstil Vol 36, No 1 (2021)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31266/at.v36i1.6521

Abstract

Kebisingan diketahui sebagai salah satu masalah serius terhadap kesehatan manusia dan kenyamanan khususnya di lingkungan perumahan dan perkantoran. Serat rami dan limbah serat rami merupakan alternatif material ramah lingkungan yang dapat diaplikasikan sebagai peredam suara pada aplikasi bangunan rumah untuk mengurangi tingkat kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan komposit berbahan dasar penguat serat rami dan limbah serat rami serta matriks poliuretan untuk aplikasi material peredam suara. Metode pembuatan komposit menggunakan teknik hand lay-up dengan cara menuangkan matriks poliuretan pada bahan penguat serat dan limbah serat rami dalam cetakan dengan variasi perbandingan bahan penguat dan matriks sebesar: 85:15, 90:10, dan 95:5. Evaluasi terhadap komposit serat rami dan komposit limbah serat rami meliputi: uji kekuatan tarik, densitas dan koefisien absorbsi bunyi. Hasil kekuatan tarik tertinggi dicapai pada spesimen komposit berbasis serat rami sebesar 235,2 N pada perbandingan 95:5, sedangkan pada spesimen komposit berbasis limbah serat rami adalah sebesar 166,6 N pada perbandingan 95:5. Nilai densitas tertinggi dicapai oleh komposit serat rami pada perbandingan 95:5 sebesar 1,7 gr/cm3.Koefisien absorbsi bunyi tertinggi pada berbagai rentang frekuensi dicapai oleh komposit serat rami pada perbandingan 95:5 sebesar 0.988.
KARAKTERISASI SERAT AMPAS TEBU (BAGASSE) SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKU TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERBARUKAN Mella Novia; A. Ibrahim Makki; Naufal Arafah
Arena Tekstil Vol 37, No 1 (2022)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31266/at.v37i1.7308

Abstract

Prioritas Riset Nasional (PRN) memprioritaskan riset yang berfokus terhadap rekayasa keteknikan dengan salah satu poinnya pengembangan teknologi serat, tekstil, dan produk tekstil, yaitu produk serat, tekstil yang bernilai tambah dan ramah lingkungan. Dewasa ini ampas dari sisa pengolahan tebu seringkali kurang dimanfaatkan maksimal terutama dalam bidang TPT. Studi ini akan membahas perbandingan sifat mekanik dan komposisi kimia serat ampas tebu (bagasse) sebelum diekstraksi dengan serat lignoselulosa lain yang bersumber dari batang tanaman, seperti jute dan flax, serta penggunaan serat ampas tebu (bagasse) sebagai alternatif bahan baku TPT terbarukan. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik, komposisi kimia, dan morfologi serat ampas tebu meliputi uji kehalusan serat, panjang berkas serat batang, kekuatan tarik dan mulur, kelembaban serat, morfologi serat, dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Hasil pengujian sifat mekanik serat ampas tebu untuk pengujian kehalusan serat didapatkan nilai kehalusan serat sebesar 65,78 tex, panjang berkas serat sebesar 95,25 mm, pengujian kekuatan tarik dan mulur dengan menggunakan Instron diperoleh hasil kekuatan tarik sebesar 2 g/denier, mulur serat sebesar 9,47%, moisture content sebesar 0,331%, dan moisture regain sebesar 0,333%. Komposisi kimia berdasarkan hasil uji FTIR pada serat ampas tebu yaitu gugus O-H, C-H, C=C, dan =C-O-C. Nilai kehalusan serat ampas tebu (bagasse) tidak memenuhi syarat serat untuk dapat dipintal menggunakan ring spinning, sehingga jika serat melewati proses pemintalan akan menghasilkan kain yang kurang nyaman. Oleh karena itu, serat ampas tebu tidak disarankan untuk dijadikan bahan baku alternatif pemintalan dari serat alam atau tekstil sandang, tetapi lebih cocok untuk penggunaan tekstil non sandang, seperti peredam suara atau serat penguat material komposit.
Konsep Kurasi International Eco Fashion Festival Suharno, Suharno; Arafah, Naufal; Pratiwi, Luqiani Octa
Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni - November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jipsi.v4i2.701

Abstract

International Eco Thread Fashion adalah konsep acara fashion show ramah lingkungan yang dirancang oleh Program Studi Tata Rias dan Busana FSRD ISBI Bandung bekerja sama dengan Birla Cellulose, perusahaan tekstil internasional yang memproduksi serat ramah lingkungan. Fashion show kolaboratif ini tidak hanya bertujuan mempromosikan produk fashion berkelanjutan, tetapi juga menghadirkan model kurasi yang dapat dijadikan acuan untuk penyelenggaraan fashion show kolaboratif antara industri dan kampus. Kurasi ini menggunakan pendekatan pragmatis dan ideologis sebagai objek formal, yang bertujuan untuk mengakomodasi kepentingan industri dan akademik secara seimbang. Hasil dari riset ini adalah model kurasi fashion show berkelanjutan yang dapat dijadikan referensi untuk acara-acara serupa yang digagas bersama oleh institusi pendidikan dan industri, membuka peluang bagi perkembangan praktik kurasi fashion show yang lebih relevan dan berwawasan lingkungan dalam skala internasional.
Transformasi Motif Batik Bilik Garut dalam Pengembangan Tenun Tradisional Marlianti, Mira; Arafah, Naufal; Zakiyah, Zumrotu; Asyifa, Naila Ummu
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 12 No 2 (2024): KREATIVITAS DAN INOVASI SENI VISUAL DALAM KARYA DESAIN
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v12i2.3800

Abstract

This study aims to analyze the transformation of the Bilik Garut batik motif in the context of traditional weaving development. Bilik Garut batik is known as one of the distinctive motifs from the Garut region, carrying significant historical and cultural value. Using a descriptive qualitative approach, this research explores the process of adapting and innovating the motif into traditional weaving products. Data were obtained through field observations, interviews with artisans, and literature reviews related to batik and traditional weaving. The findings show that the transformation of the Bilik Garut batik motif into weaving introduces a new aesthetic dimension that not only preserves local identity but also enhances the economic value of weaving products. This motif adaptation also plays an important role in preserving regional cultural heritage while creating more innovative products that appeal to both local and international markets. The study suggests the need for collaboration between designers, artisans, and local governments in promoting culturally-based products, while also strengthening the creative economy rooted in traditional heritage.
Transformation of the Seven Seas Characters from The Little Mermaid into Carnival Costume Design Dinda Julia Maudy Suryalina; Naufal Arafah; M. Tavip
PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya Vol. 10 No. 1 (2025): Interdisciplinary Approaches to Cultural Expression in Modern Art, Media, and
Publisher : Postgraduate Program of Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/pantun.v10i1.4182

Abstract

This costume design project aims to present an imaginative visual interpretation of the Seven Seas characters from The Little Mermaid, while highlighting the potential of fantasy narratives as a source of inspiration in costume design development. The primary inspiration is drawn from the book The Little Mermaid: Guide to Merfolk, which details the unique characteristics of each character and the seas they originate from. Carnival costumes were chosen as the medium of expression due to their fusion of aesthetic, cultural, and imaginative elements. The main issue addressed in this study is how to interpret the Seven Seas characters into costume designs that can effectively represent both the visual identity and narrative value of each character through the adaptation of diverse elements such as color, texture, and silhouette. The creative method refers to the concept by S.P. Gustami, which comprises three stages: (1) exploration, involving literature review and character analysis; (2) design development, which includes ideation and sketch creation; and (3) realization, presented in the form of visual costume design renderings. The outcome of this design process consists of seven carnival costume designs that visually and narratively represent the Seven Seas characters. This work is expected to contribute to the development of fantasy-based costume design and serve as a reference for future conceptual fashion design projects.  
PENYEMPURNAAN KAIN KAPAS DAN KAIN POLIESTER MENGGUNAKAN TOLAK AIR DENGAN VARIASI FLUOROKARBON DAN VARIASI PARAFIN Arafah, Naufal
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 Edisi Januari 2024
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v1i1.39

Abstract

Proses penyempurnaan tolak air adalah proses pemberian senyawa kimia pada permukaan kain dengan cara melapisi benang-benangnya, yang bertujuan untuk meningkatkan daya pakai kain agar dapat menahan pembasahan atau penetrasi air yang jatuh diatas permukaan. Salah satu kain yang digunakan adalah pada kain kapas dan poliester. Berdasarkan hasil penelitian penyempurnaan tolak air dengan variasi Fluoro dan variasi parafin didapatkan bahwa penyempurnaan tolak air dengan variasi Fluoro 1 menghasilkan uji siram yang paling baik yaitu dengan nilai uji siram 100 dan yang kurang baik yaitu dengan nilai uji siram 0. penyempurnaan tolak air dengan variasi flouro 2 menghasilkan uji siram yang baik yaitu dengan nilai uji siram 80 dan yang kurang baik yaitu dengan nilai uji siram 50. penyempurnaan tolak air dengan variasi parafin menghasilkan uji siram yang baik yaitu dengan nilai uji siram 70.